Kisah Masjid Tertua yang Berbahan Serba Kayu, Masjid Baitul Arsy Pandeglang Masih Kokoh Hingga Sekarang

- 17 November 2023, 11:30 WIB
Kisah Masjid Tertua yang Berbahan Serba Kayu, Masjid Baitul Arsy Pandeglang Masih Kokoh Hingga Sekarang
Kisah Masjid Tertua yang Berbahan Serba Kayu, Masjid Baitul Arsy Pandeglang Masih Kokoh Hingga Sekarang /YouTube Mang Dhepi/


Jendela-jendela Ini menggunakan jeruji kayu dengan dua daun jendela, di masing-masing sisi ini pun terdapat satu pintu kayu dengan bentuk pelengkungan. Kedua pintu ini merupakan pintu menuju ruang wudhu yang berada di Utara dan Selatan Masjid.


Sisi Timur penghubung antara bangunan yang terbuat dari kayu dengan bangunan dari beton, di sisi kiri dan kanan pintu penghubung ini terdapat pula pintu kayu dengan dua daun pintu yang berbentuk seperti pintu gebyiok, namun keduanya tidak bisa digunakan lagi karena terhalang oleh dinding bangunan masjid baru.


Mungkin dahulunya pintu ini adalah pintu utama menuju ke dalam masjid sebelumanya, di sudut Tenggara ruangan dipergunakan sebagai tempat salat bagi perempuan.


Lantai masjid terbuat dari kayu yang saat ini ditutupi oleh karpet warna hijau atap masjid ditopang oleh 10 tiang penyangga atap, empat tiang diantaranya berada di tengah ruangan dan enam lainnya sebagai tiang pendukung di bagian atap.


Antara empat tiang penyangga utama terdapat papan kayu berbentuk persegi seperti plafon bagian ini dapat digunakan sebagai tempat untuk beriktikaf atau mengumandangkan adzan di bagian luar bangunan sisi Selatan menggantung sebuah beduk yang ditabuh pada saat azdan hendak dikumandangkan.


Di pintu penghubung antara bangunan kayu dan bangunan baru terdapat dua anak tangga dari kayu, bangunan baru ini terbuat dari beton atau pondasi dengan denah persegi panjang berlantai keramik dindingnya dilapisi keramik berwarna coklat muda. Atapnya menggunakan konstruksi kubah terdapat pintu masing-masing ada di sisi Utara, Timur dan Selatan.


Dengan banyak jendela yang berjajar di tengah bangunan berdiri tiang dari beton buat untuk menampung jemaah yang jumlahnya semakin banyak di waktu salat tertentu seperti salat Jumat, sehingga jemaah tidak memenuhi bangunan kayu yang semakin lama semakin rapuh.


Berdasarkan cerita penduduk setempat tidak ada yang tahu pasti kapan masjid ini dibangun, namun dahulunya di masa penjajahan Belanda masjid yang terbuat dari kayu ini digunakan oleh masyarakat sebagai tempat berkumpulnya para pejuang guna menentukan strategi untuk melawan penjajahan.


Masjid Baitul Arsyi dulunya juga digunakan sebagai tempat persembunyian warga dari serangan Belanda, beberapa bagian di dinding masjid ada yang masih berlubang yang diperkirakan oleh masyarakat setempat merupakan bekas peluru senjata Belanda.


Masjid Baitul Arsy ini selain digunakan sebagai tempat sarana ibadah warga kerap kali masjid ini juga dipakai oleh beberapa orang untuk melakukan tirakat, dan tidak jarang masjid ini juga digunakan untuk beberapa ritual-ritual tertentu, seperti mandi dengan menggunakan kembang tujuh rupa dan pengobatan orang-orang yang terkena guna-guna atau santet.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Mang Dhepi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x