Menggemaskan! Obati Trauma Pasca Bencana, Mahasiswa UIN Banten Jadi Badut untuk Berbagi Keceriaan

10 Januari 2021, 16:20 WIB
Aldi Reihan, mahasiswa UIN Banten inisiator Fino Badut saat acara Podcast Kabar Banten TV. /Frely Rahmawati/Kabar Banten

KABAR BANTEN - Seorang mahasiswa UIN Banten, Aldi Reihan, memilih cara unik dalam membantu mengobati trauma anak-anak dan orang dewasa, pasca bencana.

Aldi Reihan, yang merupakan inisiator terbentuknya Fino Badut, lebih memilih icon badut untuk kegiatan trauma healing.

Aldi Reihan mengatakan, diambilnya kata 'Fino' karena melambangkan orang yang cermat membuat rencana dan setia.

"Fino ini, merupakan seorang optimistis dan memiliki selera humor," kata Aldi Reihan pada acara Podcast Kabar Banten, Ahad 10 Januari 2021.

Baca Juga : Baru Dilantik, Kapolda Banten Irjen Rudy Kerahkan ‘Pendekar Banten’, GP Ansor: Kami Dukung!

"Selain itu, fino juga peduli dan dapat membuat orang sekitarnya merasa nyaman," ujar Aldi Reihan yang merupakan mahasiswa asal Ciomas tersebut.

"Adapun untuk badut sendiri, merupakan icon yang lucu dan identik dengan menghibur," kata Aldi Reihan yang juga sering beraksi sebagai Fino Badut.

Selain perannya sebagai media penghibur dalam kegiatan trauma healing, Fino Badut yang didirikan sejak 25 Desember 2018, berperan juga dalam kegiatan-kegiatan sosial lainnya dalam menghibur anak-anak.

Baca Juga : Cara Cek Dapat BST Rp300.000, Akses di Laman Dtks.kemensos.go.id, Cuma Modal KTP

Salah satu kegiatan sosial yang juga dilalukan Fino badut adalah memberikan edukasi lewat sulap dan permainan dilokasi-lokasi bencana ataupun di Taman Bacaan Masyarakat (TBM)

"Hingga saat ini, sudah sekira 30 kali, Fino Badut berbagi keceriaan di tempat bencana dan TBM," kata Aldi Reihan yang juga merupakan Mahasiswa Bimbingan Konselin UIN Banten.

"Fino badut sudah turut berbagi keceriaan s di wilayah Labuan, Sumur, Panimbang, Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Serang, Cipanas Lebak, Semarang, Bekasi, hingga Sukabumi,"

Baca Juga : Rizki Natakusumah Didorong Maju di Pilgub Banten, Kalangan Milenal Langsung Bereaksi

"Sejauh ini, kita hanya fokus untuk gerakan-gerakan sosial, tidak komersil," ujar Aldi Reihan menegaskan.

"Kita (Fino Badut) bukan sebuah komunitas, melainkan keluarga. Hingga saat ini sudah ada 24 orang yang tergabung dalam keluarga Fino," ucap Aldi Reihan.

"Sejauh ini, Alhamdulillah berkat dukungan dari donatur dan relawan, Fino Badut sudah berjalan selama 2 tahun dan sudah memiliki 4 kostum," ujar Aldi Reihan menjelaskan.

Untuk informasi seputar Fino Badut dan profil kegiatan-kegiatannya yang dilakukan, bisa cek di akun Instagram @fino_badut***

Editor: Maksuni Husen

Tags

Terkini

Terpopuler