Mengenal Tanda Baca Menurut PUEBI, Jangan Sampai Salah

22 Mei 2022, 07:30 WIB
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Penggunaan tanda baca jangan sampai salah /tangkapan layar buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa dari laman badanbahasa.kemdikbud.go.id./

KABAR BANTEN - Tanda baca merupakan tanda yang dipakai dalam penulisan bahasa Indonesia.

Penggunaan tanda baca untuk menunjukan struktur tulisan, intonasi, dan jeda.

Apabila tanda baca salah menggunakan tanda baca dalam sebuah kalimat, itu akan menggangu.

Baca Juga: Belajar Lagi Yuk! Ini Penggunaan Tanda Hubung yang Tepat Menurut PUEBI

Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI ada 7 fungsi tanda baca yang sering digunakan.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman badanbahasa.kemdikbud.go.id, berikut penggunaan tanda baca yang benar :

1. Tanda titik ( . )

Tanda titik sering digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh : Biarlah mereka duduk disana.

Dipakai dibelakang angka atau huruf. Contoh : a. III. Departemen Pendidikan Nasional.

Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit dan detik. Contoh : Pukul 1.35.20 atau pukul 1 lewat 35 menit 20 detik.

2. Tanda koma ( , )

Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya. Contoh: Saya akan membeli buku-buku puisi, tetapi kau yang memilihnya.

Dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Contoh : Kalau ada undangan, saya akan datang.

Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat mengiringi induk kalimat. Contoh : Saya akan datang kalau ada undangan.

3. Tanda Pisah  ( - )

Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangunan utama kalimat.

Contoh : Kemerdekaan itu-hak segala bangsa-harus dipertahankan.

4. Tanda Petik (" ")

Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. Misalnya : "Paman berangkat besok pagi,".

5. Tanda Hubung

Tanda hubung menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.

Contoh : Kemarin Rinda dan Dewi per-
gi ke pasar menggunakan motor.

Menyambung unsur kata ulang.
Contoh : pelan-pelan, berulang-ulang.

Menyambung penulisan tanggal, bulan, tahun serta huruf yang diejakan.
Contoh : 21-3-2022, m-a-d-u.

6. Tanda petik tunggal

Dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain. Contoh : Tanya dia, "Kau dengan bunyi 'kring-kring' tadi?"

Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan. Contoh : Terpandai 'paling' pandai.
Retina 'dinding mata sebelah dalam'.

Baca Juga: 3.175 Mahasiswa Daftar IISMA Edisi Vokasi, Berkesempatan Belajar di 46 Perguruan Tinggi Luar Negeri

7. Tanda garis miring ( / ).

Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat. Contoh : Nomor: 7/PK/II/2013.

Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau serta setiap. Contoh : mahasiswa/mahasiswi.

Nah itu tadi informasi mengenai tanda baca yang sering digunakan, dan cara penulisan yang benar agar bisa diperhatikan.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: badanbahasa.kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler