KABAR BANTEN - Ada tiga aksi yang dapat dilakukan dalam penguatan pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Ketiga aksi tersebut harus selaras, sinergi dan simultan yang menjadi gerakan bersama.
Bunda PAUD Nasional, Wury Estu Handayani Ma’ruf Amin mengatakan, tiga aksi bergerak bersama yakni menghadirkan lingkungan kerja kaya keaksaraan, kolaborasi dalam pendampingan guru Pendidikan Anak Usia Dini oleh mitra dan peningkatan akses ke buku bacaan anak sesuai kebutuhan anak usia dini.
"Tiga aksi itu merupakan cara memulihkan pembelajaran berkualitas bagi Pendidikan Anak Usia Dini. Sehingga, anak PAUD bisa melaksanakan PTM terbatas dengan aman nyaman," ujar Wury Estu Handayani dalam webinar Hari Inspirasi OASE: Bergerak Bersama Menuju PAUD Berkualitas, seperti dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman paudpedia.kemdikbud.go.id, Kamis 4 November 2021.
Baca Juga: Pengembangan Anak Usia Dini, Pemprov Banten Diminta Buat Pergub PAUD Holistik Integratif
Wury Estu Handayani mengatakan, agar kegiatan pembelajaran tetap berjalan untuk anak usia dini sekolah dapat mengkombinasikan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan pembelajaran tatap muka terbatas. Dua pembelajaran tersebut dapat memulihkan proses pembelajaran bagi anak usia dini.
"Pembukaan pembelajaran tatap muka terbatas untuk anak usia dini harus dilaksanakan, menjadi solusi terbaik dari learning loss," ujarnya.
Baca Juga: Pengembangan Anak Usia Dini, Lembaga PAUD di Kota Serang Diajak Terapkan PAUD HI
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang I Organisasi Aksi Solidaritas Era - Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), Franka Makarim mendorong adanya PTM terbatas pada Pendidikan Anak Usia Dini, dengan bergotong royong antara pemerintah, sekolah dan masyarakat agar kegiatan PTM terbatas bisa dilaksanakan.
"Kita harus bersama sama bergotong royong untuk menghindari learning loss pada anak usia dini," tuturnya.