Network
KABAR BANTEN - Pandemi Covid 19 menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi semakin tertinggal dengan hilangnya pembelajaran atau learning loss.
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Makarim menekankan pentingnya penyederhanaan kurikulum darurat di masa pandemi agar tidak semakin tertinggal dalam pembelajaran.
Penyederhanaan kurikulum darurat efektif memitigasi ketertinggalan pembelajaran di masa pandemi Covid-19, dalam pemulihan pembelajaran saat ini, satuan pendidikan diberikan kebebasan untuk memilih kurikulum yang diterapkan.
"Ada tiga kurikulum yang diterapkan yakni kurikulum 2013 secara penuh, kurikulum darurat yakni kurikulum 2013 yang disederhanakan, serta kurikulum merdeka," kata Nadiem dalam Merdeka Belajar Episode lima belas : kurikulum merdeka dan platform merdeka mengajar dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari video YouTube Kemdikbud RI, Sabtu 19 Februari 2022.
Baca Juga: SMK PK Tingkatkan Kualitas dan Kinerja, Hasilkan Lulusan Terserap di Dunia Industri
Nadiem Makarim menjelaskan, kurikulum merdeka memiliki keunggulan yakni lebih sederhana dan mendalam, fokus pada materi yang esensial, dan memberikan keleluasaan bagi guru untuk menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
"Pembelajaran melalui kegiatan projek yang memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi profil pelajar pancasila," ujarnya.
Ia mengatakan, penerapan kurikulum merdeka didukung dengan paltform khusus yang menyediakan berbagai refrensi untuk membantu guru dalam pembelajaran, serta untuk mengembanhkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagai praktik baik.
Baca Juga: Biaya UKT Untirta, Mahasiswa Baru Jalur SNMPTN dan SBMPTN Wajib Tahu
