6 Cara Penerapan Pendekatan Reggio Emilia untuk Anak Usia Dini

- 21 Agustus 2022, 08:07 WIB
Ilustrasi saat anak usia dini menyiram tanaman
Ilustrasi saat anak usia dini menyiram tanaman /Tangkapan Layar /Paudpedia.kemdikbud.go.id.

KABAR BANTEN- Pendekatan Reggio Emilia yakni memandang anak sebagai pembelajar aktif, dengan demikian pendekatan ini dapat mewadahi aktivitas bermain dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.

Pendekatan Reggio Emilia dapat diterapkan karena sangat mudah, lembaga PAUD dapat melakukannya di ruang terbuka ataupun di dalam ruangan.

Berikut enam cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan pendekatan Reggio Emilia, seperti dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman paudpedia.kemdikbud.go.id.

Baca Juga: Rezeki Tak Akan Datang Jika Anda Masih Lakukan 8 Kebiasaan Ini

1. Tempat meneliti penggunaan cahaya atau ray of ligh atelierista, ruang untuk memfasilitasi anak mengeksplorasi dan melakukan uji coba yang berkaitan dengan cahaya matahari, listrik, dan lainnya.
Misalnya menggunakan lampu senter untuk bermain cahaya atau bermain bayangan.

2. Aktivitas seni atau atelierista class diisi dengan berbagai aktivitas untuk mendorong anak untuk melakukan berbagai aktivitas seni, seperti menggambar, membentuk, menempel sehingga menjadi sebuah karya seni.
Ruang ini juga dikenal sebagai bengkel seni anak.

3. Ruang tanah liat atau clay class
Ruang eksplorasi yang menyediakan media tanah liat untuk meningkatkan kreativitas anak.
Dalam ruangan ini diberikan kebebasan melakukan berbagai aktivitas seni, misalnya membuat patung.
Anak dapat berkreasi dengan caranya masing-masing untuk membentuk sesuatu karya sesuai dengan imajinasi atau pikirannya.
Aktivitas ini diharapkan menghasilkan berbagai karya seni yang membuat mereka bangga atas usaha yang telah dilakukannya.
Sebagai guru PAUD jangan lupa untuk memberikan apresiasi atau penghargaan atas karya yang dibuat oleh anak usia dini.

4. Ruang remida atau remida class
Sebagai ruang belajar dengan menggunakan bahan bekas sebagai media dan alat pembelajaran.
Bahan bekas bisa berupa botol, kain perca, kardus, sterofoam dan lain sebagainya.
Dengan bahan bahan bekas atau sisa pakai diharapkan dapat menginspirasi anak melakukan berbagai kegiatan tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
Kamu bisa mencobanya, seperti kumpulkan barang bekas yang ada di lingkungan sekitar, setelah itu ajak anak-anak untuk berkreasi menggunakan alat dan bahan tersebut.

5. Ruang alam atau natural class suatu ruang belajar dengan menggunakan bahan-bahan dari alam sebagai sumber belajar, misalnya daun, ranting, biji-biji, batu, dan pasir.
Ruang ini bisa di dalam ruangan dan bisa juga di luar ruangan, tergantung situasi dan kondisi sekolah.

Halaman:

Editor: Sigit Angki Nugraha

Sumber: paudpedia.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x