KABAR BANTEN - Bulan Oktober diperingati sebagai bulan bahasa dan sastra Indonesia.
Di bulan Oktober peringatan bulan bahasa dan sastra Indonesia dilakukan dengan berbagai kegiatan salah satunya untuk mengenal penggunaan bahasa Indonesia.
Peringatan bulan bahasa dan sastra Indonesia sudah dilakukan sejak 1980 hingga saat ini.
Sebelum bahasa Indonesia diakui sebagai bahasa persatuan melalui Sumpah Pemuda, bangsa Indonesia berkomunikasi menggunakan bahasa daerah masing-masing yakni bahasa Melayu.
Kemudian bahasa Belanda atau Jepang sebagai pengaruh dari imperialisme bangsa Belanda dan Jepang yang pada saat itu datang ke Indonesia.
Setelah Sumpah Pemuda, bahasa Indonesia mulai digunakan untuk berkomunikasi, baik secara verbal maupun literal.
Berikut perkembangan ejaan bahasa Indonesia hingga menjadi seperti yang kita ketahui sekarang, seperti dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman ditsmp.kemdikbud.go.id.
1. Ejaan Van Ophuisjen pada tahun 1901sampai 1947
Ejaan Van Ophuisjen dikembangkan oleh seorang ahli bahasa berkebangsaan Belanda, Charles Adriaan Van Ophuisjen, bersama Nawawi Soetan Ma’moer dan Moh. Taib Sultan Ibrahim.