Menjajaki Model Pendidikan Non Formal di Penjara

- 7 Juli 2018, 23:58 WIB
PSX_20180706_232940
PSX_20180706_232940

Fakultas Ilmu Pendidikan Untirta membuat kegiatan kajian pendidikan non formal (PNF) yang dilakukan di Rumah Tahanan (Rutan) Negara Klas II B Serang, Jl. Mayor syafe’i No. 118, Serang, Kota Baru Kota Serang. Kegiatan tersebut dilakukan untuk membuat model pembelajaran PNF yang ada di penjara.

Diketahui, program tersebut sudah dilakukan di tiga tempat, yaitu Lapas Serang, Lapas Tangerang, dan Lapas Bandung. Kini yang menjadi sasaran adalah Rutan Serang.

Ketua Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan Konseling Islam (BKI) UIN SMH Banten Muhammad Rohmat mengatakan ujuan diadakannya kajian PNF untuk memberikan kontribusi terhadap warga binaan  yang memerlukan asupan pendidikan.

“Terlebih anak-anak yang sebenarnya masih harus mengenyam bangku sekolah. Mereka memang berada di dalam penjara, namun mereka berhak mendapatkan pendidikan, sehingga mereka tidak merasa monoton terhadap kegiatan yang ada di penjara,” kata Muhammad Rohmat saat acara PPL BKI UIN SMH Banten di Rutan Kelas IIB Serang, Jumat (6/7/2018).

Sebenarnya. kata dia, Rutan Klas IIB Serang ini sudah menerapkan pendidikan non formal, yaitu kegiatan PKBM, dan telah divariasikan dalam bentuk paket, Paket A untuk Sekolah Dasar (SD), Paket B untuk Sekolah Menengah  Pertama (SMP), Paket C untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) , dan Paket KH untuk usia lanjut.

Ia mengatakan dengan kehadiran pihak luar yang turut serta mendedikasikan keilmuannya untuk warga binaan di Rutan, akan sangat membantu pihak Rutan dalam memberikan materi pelajaran.

Biar bagaimanapun,  ujar dia, warga binaan adalah individu yang memiliki kondisi psikis yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya, maka yang dilakukan oleh pihak Rutan adalah memakai teknik yang tepat, guna membuat warga binaan tertarik terhadap materi belajar yang disampaikan.

“Sebetulnya, kesulitan dalam memberikan pendidikan kepada warga binaan adalah mereka tidak antusias apabila pembelajaran berlangsung monoton, oleh karena itu ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, perlu disertakan permainan, agar mereka tidak jenuh,” ucap Rohmat.

“Warga binaan pun berangan-angan untuk mengikuti Ujian Nasional, karena mereka tidak selamanya tinggal di penjara, mereka akan kembali ke masyarakat dan berbaur dengan kehidupan mereka pada sebelumnya,” ucapnya lagi. (Besta/MH)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah