Sambut Kenormalan Baru, UIN SMH Banten Gelar Webinar Nasional

- 10 Juni 2020, 23:30 WIB
Tangkapan Layar Webinar Nasional UIN Banten
Tangkapan Layar Webinar Nasional UIN Banten

Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten menggelar Webinar Nasional Kebijakan Negara terkait Covid-19: Kebijakan Ekonomi, PSBB, dan New Normal, Rabu (10/6/2020).

Webinar bertema "Isu New Normal: Antisipasi dan Implementasi pada Dunia Pendidikan" ini menghadirkan empat narasumber yaitu Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Prof Fauzul Iman MA, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dr Azyumardi Azra MA, Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak, dan ahli hukum tata negara dan pengamat politik Dr Refly Harun SH MH. Sebagai moderator Wakil Rektor III UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Dr KH Wawan Wahyudin M.Pd.

Rektor UIN SMH Banten, Prof Fauzul Iman MA yang mengawali webinar menjelaskan, pihaknya menyelenggarakan webinar dengan tema seperti itu untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait dengan new normal yang antara lain berkorelasi dengan dunia pendidikan. Narasumber adalah orang-orang yang berkompeten untuk memberikan pencerahan.

Prof Dr Azyumardi Azra MA yang menjadi pembicara pertama mengungkapkan, Covid-19 yang terjadi di beberapa negara tidak ditanggapi serius oleh pemerintah.

"Presiden menyatakan mudik tidak boleh. Kemudian ada Menteri yang mengatakan boleh mudik. Meski ada penyekatan, tatap saja ada yang mudik. Kemudian Tegal melakukan PSBB, lalu dikoreksi oleh Gubernurnya," ucapnya.

Kebijakan dan aturan yang tidak tegas membingungkan masyarakat. Saat ini pun dia menilai belum waktunya ada pelonggaran PSBB. Rekor peningkatan positif Covid-19 kembali terjadi di Jakarta dan Surabaya. "Kami tidak ingin ada gelombang corona kedua," katanya.

Wakil Rektor III UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Dr KH Wawan Wahyudin M.Pd saat memoderatori Webinar Nasional Kebijakan Negara terkait Covid-19: Kebijakan Ekonomi, PSBB, dan New Normal, Rabu (10/6/2020).*

Sementara dari sisi Pendidikan, lanjut dia, perguruan tinggi juga terkena imbasnya, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta. Bahkan perguruan tinggi swasta yang memiliki mahasiswa di bawah 3.000 orang terancam gulung tikar jika tidak mampu membiayai operasional.

"Untuk mengatasi keuangan di lembaga Pendidikan dan membantu mahasiswa, saya menyarankan dari penghimpunan dana filantrofi, seperti dana di Baznas untuk membantu mahasiswa," ujarnya.

Pembicara kedua, Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Mohammad Nasih memastikan bahwa virus corona adalah ril. Berdasarkan kajian di pihaknya, tipe virus ini di Indonesia ada yang berasal dari Asia dan Eropa.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah