Contoh Artikel Ilmiah Bahasa Inggris atau Scientific Article Tentang Kesehatan

- 12 Agustus 2023, 19:08 WIB
Ilustrasi penjelasan contoh artikel ilmiah dalam Bahasa Inggris beserta terjemahan Bahasa Indonesia.
Ilustrasi penjelasan contoh artikel ilmiah dalam Bahasa Inggris beserta terjemahan Bahasa Indonesia. /Freepik

KABAR BANTEN - Menurut KBBI artikel ilmiah adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan data dan fakta (observasi, eksperimen, kajian pustaka).

Bagaimana dengan artikel ilmiah dalam Bahasa Inggris? Apakah sama dengan artikel dalam Bahasa Indonesia? perbedaannya hanya dalam segi bahasa saja.

Berikut adalah contoh artikel ilmiah Bahasa Inggris tentang kesehatan yang dikutip Kabar Banten dari American Scientific:

Are Naps Good For You?
Apakah Tidur Siang Baik Untuk Anda?

It’s midafternoon. You’re full from lunch. The day is warm. You’re starting to feel drowsy. Should you give in to the comfort of a nap?
Ini tengah hari. Anda kenyang dari makan siang. Hari ini hangat. Anda mulai merasa mengantuk. Haruskah Anda menyerah pada kenyamanan tidur siang?

From a health perspective, it may be worth it. Though there is some debate over whether napping benefits everyone, research suggests naps can boost at least some people’s cognitive performance in the short term. And a regular midday snooze might also have longer-term impacts, from a possible improvement in cardiovascular health to a bulwark against the loss of brain volume—potentially a protective factor against dementia.
Dari perspektif kesehatan, itu mungkin sepadan. Meskipun ada beberapa perdebatan tentang apakah tidur siang bermanfaat bagi semua orang, penelitian menunjukkan bahwa tidur siang dapat meningkatkan setidaknya kinerja kognitif beberapa orang dalam jangka pendek. Dan tidur siang secara teratur mungkin juga memiliki dampak jangka panjang, mulai dari kemungkinan peningkatan kesehatan jantung hingga perlindungan terhadap hilangnya volume otak—berpotensi menjadi faktor pelindung terhadap demensia.

“If you can fit in a nap of anything up to about 30 minutes, which isn’t really long, there seems to be fairly good evidence that you could be helping your brain age a little bit more healthily,” says Victoria Garfield, an epidemiologist at University College London.
"Jika Anda bisa tidur siang selama sekitar 30 menit, yang tidak terlalu lama, tampaknya ada bukti yang cukup bagus bahwa Anda bisa membantu otak Anda menua sedikit lebih sehat," kata Victoria Garfield, seorang epidemiologi di University College London.

Several studies find that a well-timed nap can provide a short-term boost in brainpower. For example, scientists reviewed past research that focused on healthy participants with regular sleep cycles. That review, published in 2009 in the Journal of Sleep Research, showed that napping improved factors ranging from reaction time to alertness to memory performance. A brief nap can also light the spark of creativity, a 2021 study in Science Advances found. In that research, participants were given math problems that could be solved with an easy shortcut that they weren’t told about. Some participants were encouraged to take a brief, dozy nap before tackling the problems. The researchers found those who napped—and spent even just 30 seconds in the first, lightest phase of sleep—were 2.7 times more likely to figure out the math shortcut than those who stayed awake. But entering a deeper sleep phase had a negative effect on this creative insight. In other words, there may be a “sweet spot” of mental relaxation that clears the way for eureka moments. Beberapa penelitian menemukan bahwa tidur siang yang tepat waktu dapat memberikan dorongan jangka pendek dalam kekuatan otak. Misalnya, para ilmuwan meninjau penelitian sebelumnya yang berfokus pada partisipan sehat dengan siklus tidur teratur. Ulasan tersebut, yang diterbitkan pada tahun 2009 di Journal of Sleep Research, menunjukkan bahwa tidur siang meningkatkan faktor mulai dari waktu reaksi hingga kewaspadaan hingga kinerja memori. Tidur siang singkat juga dapat menyalakan percikan kreativitas, demikian temuan sebuah studi tahun 2021 di Science Advances. Dalam penelitian tersebut, peserta diberikan soal matematika yang dapat diselesaikan dengan jalan pintas yang mudah yang tidak mereka ketahui. Beberapa peserta didorong untuk tidur siang sebentar sebelum mengatasi masalah. Para peneliti menemukan mereka yang tidur siang—dan menghabiskan bahkan hanya 30 detik pada fase pertama tidur yang paling ringan—2,7 kali lebih mungkin untuk mengetahui jalan pintas matematika daripada mereka yang tetap terjaga. Namun memasuki fase tidur yang lebih dalam berdampak negatif pada wawasan kreatif ini. Dengan kata lain, mungkin ada “titik manis” relaksasi mental yang membuka jalan bagi momen-momen eureka.

The benefits of napping are strongest for people who have sleep debt, meaning they don’t get enough nighttime sleep. Shift workers, new parents and older people with fragmented nighttime sleep all seem to get a boost: a 2014 review of research, for example, showed that taking a nap during one’s night-shift work reduced sleepiness and improved overall performance, even if people were slightly groggy as they came out of their nap—a phenomenon called “sleep inertia.”
Manfaat tidur siang paling kuat bagi orang yang memiliki hutang tidur, artinya mereka tidak cukup tidur di malam hari. Pekerja shift, orang tua baru, dan orang tua dengan tidur malam yang terfragmentasi semuanya tampaknya mendapatkan dorongan: tinjauan penelitian tahun 2014, misalnya, menunjukkan bahwa tidur siang selama kerja shift malam mengurangi rasa kantuk dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan, bahkan jika orang sedikit pening saat mereka bangun dari tidur siang—fenomena yang disebut "sleep inertia".

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: American Scientific


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x