Pola Asuh dan Perawatan Anak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, Cara Dini Cegah Stunting

24 November 2020, 16:57 WIB
Kegiatan sosialisasi atau penyuluhan tentang pola asuh dan perawatan anak pada masa 1000 Hari Pertama Kelahiran kepada masyarakat khususnya keluarga baduta (bawah dua tahun) dan ibu hamil yang dilakukan BKKBN Banten di salah satu desa lokus stunting di Kabupaten Tangerang, Minggu pertama November 2020. /Dokumen BKKBN Banten/

KABAR BANTEN - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Drs. Aan Jumhana M.Si mengatakan, masalah gizi kronis pada 1000 Hari Pertama Kehidupan bisa berdampak pada stunting atau bertubuh pendek. Pada fenomena ini orang tua harus lebih waspada terhadap kondisi anak mereka, karena hal ini sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang.

“Permasalahan stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru akan terlihat ketika anak sudah menginjak usia dua tahun. Umumnya hal itu disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi,” ujar Aan.

Ia menjelaskan, stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang yang cukup waktu lama. Anak yang tidak tumbuh dengan baik dan terlalu pendek untuk usia mereka menderita kondisi yang dikenal sebagai stunting (postur pendek/kerdil).

“Untuk itu, dibutuhkan pola asuh dan perawatan anak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan,” ujar Aan.

Dalam mencegah terjadinya stunting, kata dia, pihaknya terus berupaya memberikan informasi dan pemahaman kepada stakeholder baik di tingkat kecamatan maupun desa, para kader dan orang tua yang mempunyai anak baduta serta ibu hamil.

“Kemudian, memberikan informasi dan pemahaman tentang pola asuh yang baik kepada keluarga yang mempunyai anak baduta (bawah dua tahun) dan ibu hamil sejak dalam kandungan sampai dengan usia dua tahun sebagai dasar pencegahan stunting,” ujar Aan.

Baca Juga : Pengasuhan Anak Usia Dini dalam Pencegahan Stunting, BKKBN Banten Gelar Pelatihan Bagi PKB

Ia mengungkapkan, minggu pertama dan kedua bulan November 2020, BKKBN Banten telah melakukan sosialisasi atau penyuluhan tentang pengasuhan pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan kepada masyarakat khususnya keluarga baduta dan ibu hamil yang berdomisili di 10 (sepuluh) desa lokus stunting di Kabupaten Tangerang.

Dengan kegiatan tersebut, kata dia, diharapkan informasi tentang pentingnya optimalisasi pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan bagi keluarga kepada masyarakat khususnya keluarga yang mempunyai anak baduta dan ibu hamil tersampaikan.

Kemudian, adanya perubahan perilaku positif di masyarakat dalam mengawal tumbuh kembang anak secara optimal, Kepedulian dan tanggungjawab Pemerintah Desa dalam rangka pencegahan Stunting di Desanya, serta adanya sinergitas pelaksanaan program dalam rangka pencegahan stunting di lapangan khususnya di 10 desa lokus stunting.

“Mengingat begitu pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan bagi masa depan anak-anak Indonesia, orangtua dan keluarga perlu mendapatkan keterampilan dan pengetahuan dalam pengasuhan. Oleh karena itu, perlu intervensi semua pihak untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya masa 1000 Hari Pertama Kehidupan sebagai dasar dalam pencegahan stunting,” ujar Aan.***

 

 

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler