KABAR BANTEN - Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terkait tumbuh kembang anak sejak dini, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencanan (BKKBN) Provinsi Banten menggelar pelatihan teknis bagi Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) terkait pengasuhan anak usia dini dalam pencegahan stunting, di salah satu hotel di Kota Serang, Senin 5 Oktober 2020.
Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Aan Jumhana menyampaikan bahwa stunting merupakan pertumbuhan fisik badan yang tidak normal sesuai umur. Stunting atau gizi buruk yang dialami semasa balita memiliki dampak yang buruk bagi tumbuh kembang anak.
“Persoalan stunting tidak hanya sebatas pemberian asupan gizi yang tidak sesuai, namun disebabkan juga karena masyarakat belum berprilaku hidup bersih dan sehat . Kemudian, pola asuh yang kurang tepat , lingkungan tempat tinggal yang kurang baik maupun situasi rumah yang kurang baik,” ujarnya.
Baca Juga : 6.169 Anak di Pandeglang Derita Stunting
Kualitas SDM, kata Aan, dicerminkan oleh derajat kesehatan , tingkat intelegensia, kematangan emosional dan spiritual yang ditentukan oleh kualitas anak sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia enam tahun.
“Pada periode ini seorang anak sangat membutuhkan asupan gizi seimbang, kesehatan, pendidikan dan pengasuhan yang baik dan benar agar tumbuh kembang secara optimal,” ujarnya.
Aan mengatakan, untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu perlu dilakukan sejak dini yaitu dengan memenuhi kebutuhan dasar anak dan deteksi dini stunting pada balita merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas anak.
“Ini merupakan bagian dari tugas PKB sebagai penyuluh disamping bagian dari tugas kader. Oleh karena itu, sangat diharapkan pemahaman dan keterampilan para PKB dalam melakukan deteksi dini stunting,” ujarnya.
Baca Juga : 7.186 Anak di Kabupaten Serang Derita Stunting