Dewan Komisaris dan Direksi Bank Banten Kaji Ulang Proposal Penyehatan

14 Maret 2021, 12:13 WIB
Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Bank Banten di salah satu Hotel di Kota Serang, Rabu 10 Maret 2021. /Dok. Bank Banten/

KABAR BANTEN - Dewan komisaris dan direksi baru Bank Banten yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) akan melakukan kaji ulang proposal penyehatan Bank Banten yang disampaikan dewan komisaris dan direksi lama ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hal ini dilakukan untuk memetakan bagaimana langkah penyehatan Bank Banten yang dilakukan, termasuk perlu tindaknya perbaikan terhadap proposal penyehatan tersebut.

Diketahui, RUPSLB Bank Banten menetapkan dewan komisaris dan direksi yang baru. Dewan komisaris yang ditetapkan terdiri atas Hasannudin sebagai Komisaris Utama/Komisaris Independen, M. Yusuf sebagai Komisaris, dan Media Warman sebagai Komisaris Independen.

Baca Juga: Didominasi Wajah Baru, Komisaris dan Direksi Baru Bank Banten Diragukan

Kemudian jajaran direksi terdiri atas, Agus Syabarrudin sebagai Direktur Utama, Cendria Tj. Tasdik sebagai Direktur, Denny Sorimulia Karim sebagai Direktur, dan Kemal Idris sebagai Direktur.

Komisaris Independen Bank Banten Media Warman menuturkan, fokus yang yang diselesaikan lebih dulu oleh komisaris dan direksi yang baru yaitu mengupayakan pencabutan status bank dalam pengawasan khusus (BDPK).

“Bahwa saat ini Bank Banten dalam pengawasan oleh OJK, yang pertama ingin dicapai bagaimana status pengawasan itu bisa dicabut sesuai dengan proposal yang telah dilaksanakan,” katanya.

Dalam upaya pencabutan BDPK tersebut, komisaris dan direksi yang lama telah menyampaikan proposal penyehatan kepada OJK.

Proposal tersebut akan dikaji kembali untuk melihat langkah penyehatan yang dilakukan.

Jika diperlukan, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan perbaikan proposal penyehatan.

“Tentunya dengan komisaris yang baru ini mereka akan mempelajari lagi proposal penyehatan yang dibuat dan disampaikan ke OJK,” ucapnya.

Fokus utama selanjutnya, kata Media Warman, mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Banten. Tidak bisa dipungkiri, lanjutnya, kepercayaan masyarakat sangat penting bagi lembaga keuangan.

Baca Juga: Jabat Dirut Bank Banten, Ini Profil Agus Syabarrudin

“(Mengembalikan kepercayaan) itu tentunya dilakukan tentunya dengan upaya-upaya bagaimana menyehatkan Bank Banten," kata dia.

"Kemudian pembenahan organisasi Bank Banten yang ada di dalam juga harus dilakukan, evaluasi secara keseluruhan. Sehingga sense of crisis dari direksi dan pengurus yang ada harus kuat dalam rangka mengembalikan kepercayaan terhadap Bank Banten, khususnya kepercayaan pemegang saham kepada pengurus, ini yang paling penting,” ujarnya menambahkan.

Menurutnya, dominasi wajah baru dewan direksi Bank Banten tidak akan menghambat penyehatan Bank Banten.

Mereka diyakini sudah paham kondisi Bank Banten, karena mereka merupakan orang-orang perbankan yang teruji. Terlebih, Bank Banten merupakan perusahaan terbuka yang neraca keuangannya dipublikasikan.

“Garis besarnya mereka sudah tau persis apa yang terjadi di Bank Banten,” ucapnya.

Selain orang baru, pada jajaran dewan komisaris Bank Banten juga telah ditetapkan Komisaris Bank Banten mewakili Pemprov Banten.

Yakni Asisten Daerah (Asda) Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Banten M Yusuf.

Kehadirannya untuk memantau pergerakan bisnis Bank Banten yang dalam sahamnya terdapat milik Pemprov Banten.

“Pak Asda dari unsur pemerintah provinsi yang kita harapkan nanti mengawasi keuangan pemprov di Bank Banten,” ucapnya.

Baca Juga: Dirut Bank Banten Diberhentikan, Ini Nama-nama Komisaris dan Direksi Baru Hasil RUPSLB

Sekretaris Perusahaan Bank Banten Chandra Dwipayana mengatakan, Dewan Komisaris dan Direksi Bank Banten yang baru diangkat dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya saat telah mendapat persetujuan dari OJK.

Hal ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"RUPSLB telah memberhentikan dengan hormat Ibu Titi Khoiriah selaku Komisaris Independen, Bapak Fahmi Bagus Mahesa selaku Direktur Utama, serta Bapak Jaja Jarkasih selaku Direktur Bisnis Peseroan terhitung sejak terlaksananya RUPSLB," katanya.***

Editor: Rifki Suharyadi

Tags

Terkini

Terpopuler