HMI Staibanna Soroti Kasus Kekerasan IRT, MUI Pandeglang: Kaum Perempuan Miliki 3 Gelar Istimewa

22 Maret 2021, 12:30 WIB
/

KABAR BANTEN – HMI Staibanna Pandeglang menyoroti kasus tindak kekerasan terhadap Ibu Rumah Tangga (IRT).

Hal itu mencuat dalam diskusi keperempuanan di Aula Gedung PGRI Kecamatan Menes, Ahad 21 Maret 2021. Diskusi mengangkat tema “Nasib dan Tindak Kekerasan terhadap Ibu Rumah Tangga di Era Pandemi Covid-19”.

Kegiatan tersebut juga sekaligus dalam rangka pelantikan Korps-HMI-Wati (Kohati) dan memperingati International Women Day (IWD).

Baca Juga: Diskon Hingga 90 Persen PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Diskusi menghadirkan Komisi Pemberdayaan Perempuan MUI Pandeglang.

Ketua Umum HMI Komisariat Staibanna Ipah Dina Safhira menyadari akan kurangnya partisipasi aktivis perempuan sebagai stabilitas gender di ranah publik.

Oleh karenanya, kegiatan tersebut merupakan langkah awal HMI sebagai fasilitator terhadap gagasan dan langkah kongkret aktivis Kohati.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin 22 Maret 2021, Aquarius dan Gemini, Jangan Main-main dengan Komitmen!

"Untuk kegiatannya sendiri alhamdulillah berjalan lancar sebagaimana mestinya, dan dari pihak narasumber pun mengapresiasi atas kegiatan positif yang menyoroti kasus IRT di masa pandemi," katanya.

Ketua Pemberdayaan Perempuan MUI Kabupaten Pandeglang Milla Fadhlia M mengungkapkan, IRT memang sering menjadi objek kekerasan di masa pandemi ini.

"Masalah umum yang sering terjadi adalah perihal sekolah yang diliburkan serentak membuat siswa harus belajar di rumah dengan menggunakan metode daring," kata Milla, yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.

Baca Juga: Dewa Kipas vs Irene Sukandar Sore Ini, Dari Politisi hingga Pakar Tasawuf Ikut Berkomentar

"Kemudian, banyaknya buruh di-PHK dan beberapa perusahaan diistirahatkan guna meminimalisir terpaparnya virus yang membuat para suami terpaksa harus mengurung diri dirumah dan tidak bekerja," ujar Milla menambahkan.

Menurutnya, hal tersebut tentu menjadi masalah besar bagi IRT, yang notabene memiliki peran ganda yang harus dipikul. Selain mengurus domestik, IRT juga harus menstabilkan peran anak dan suami dalam rumah tangga.

Milla mengungkapkan tidak heran jika hasil survei di beberapa daerah tercatat banyak IRT mengalami depresi berat di era pandemi karena kesulitan mengimbangi tingkat stres dengan masalah yang dihadapinya.

Baca Juga: Wali Kota Cilegon Helldy Agustian Tiba-tiba Ungkap Keprihatinan, Ternyata Karena Hal.Ini

Pada kesempatan itu, Milla mengajak kader Kohati untuk sadar dan terus berupaya dalam menjalankan fitrohnya sebagai kaum yang menyandang tiga gelar Istimewa sebagai perempuan yakni sebagai anak, istri dan ibu.

Milla berharap agar perempuan cerdas mampu menjadi penyokong peradaban, mempunyai wibawa sebagai orangtua dan lemah lembut layaknya istri para nabi.***

Editor: Rifki Suharyadi

Tags

Terkini

Terpopuler