Pelaku Bom Diri Makassar Ternyata Pengantin Baru, Ini Peran dan Surat Wasiatnya

30 Maret 2021, 06:00 WIB
Kapolri Listyo Sigit Prabowo ungkap pelaku yang baru menikah dan tinggalkan surat wasiat untuk orang tuanya /ntmcpolri.info/

 

KABAR BANTEN - Polisi berhasil mengungkap dua terduga pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar.

Keduanya ternyata pasangan suami istri baru menikah 6 bulan atau tergolong pengantin baru.

Pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar adalah pasangan suami istri berinisial L dan YSF, yang tewas di lokasi.

Baca Juga: Pasca Bom Bunuh Diri di Makassar, Tempat Ibadah dan Keramaian di Kota Tangerang Dijaga Ketat

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap fakta-fakta baru soal pasangan suami istri pelaku bom bunuh Gereja Katedral Makassar. 

Tersangka pria yang berinisial L ternyata sudah membuat surat wasiat kepada orang tuanya.

“Isinya mengatakan bahwa yang bersangkutan berpamitan dan siap mati syahid,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers di Mapolda Sulawesi Selatan, Makassar, Senin, pada 29 Maret 2021.

Baca Juga: Tokoh Banten Sebut Bom Bunuh Diri Primitif dan Keji, Minta Lembaga Dakwah Lebih Difokuskan

Sigit juga mengungkapkan bahwa kedua tersangka menikah pada 6 bulan lalu.

Keduanya dinikahkan oleh tersangka teroris yang sudah ditangkap yakni Risaldi, anggota kelompok JAD. 

Baca Juga: Polda Banten Perketat Pengamanan Pasca Bom Bunuh Diri di Makassar, Ini Titik Lokasinya

Setelah bom bunuh diri di Makassar, Polri telah mengamankan sejumlah terduga teroris di sejumlah wilayah.

Di Makassar, Densus 88 menangkap empat orang yaitu AS, SAS, MR dan AA.

“Mereka berperan bersama L dan YSM yakni bersama-sama dalam satu kelompok kajian Villa Mutiara,” kata Kapolri dikutip dari humas.polri.go.id.

Baca Juga: Pasca Insiden Bom dan Kebakaran, Polisi Tingkatkan Keamanan, Sasar 11 Objek Vital Nasional di Kota Cilegon

Keempat terduga teroris yang ditangkap di Makassar, berperan memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana jihad serta membeli bahan-bahan peledak untuk disiapkan bom bunuh diri.

Bersamaan dengan itu, tim Densus juga bergerak melakukan penggeledahan dan penangkapan di dua wilayah yakni Condet Jakarta Timur dan Bekasi Jawa Barat. 

Empat terduga teroris diamankan yakni A, AH, AJ dan BS berikut barang bukti bom dan bahan peledak lainnya.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Ketua MPR RI Minta Masyarakat Jangan Mudah Terhasut

“Polisi temukan lima bom aktif. Jenis bom sumbu, 5 Toples besar berisi bahan kimia peledak, sulfur, flashfolder dan termometer," katanya.

Bahan-bahan ini akan diolah menjadi bahan peledak Jumlahnya 4 Kg , kemudian ditemukan bahan peledak lain dengan Jumlah 1,5 Kg.

Baca Juga: Kutuk Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, BPIP Minta Polisi Ungkap Motif Pelaku

Berikutnya hasil operasi penangkapan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Densus 88 mengamankan lima terduga teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daullah (JAD).

Baca Juga: Pasca Ledakan Bom, Kapolri Terjunkan Densus 88 dan Ahli Forensik 

“Total lima pelaku telah diamankan, serta terus dikembangkan, dalam waktu dekat dapat diamankan,”ucapnya.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: humas.polri.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler