Banten Diminta Tingkatkan Kesiapsiagaan dan Siapkan Tempat Evakuasi, Kepala BMKG : Ancaman Tsunami Ini Nyata

15 April 2021, 20:56 WIB
Plang Rawan Tsunami ilustrasi /

KABAR BANTEN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta Pemerintah Daerah, termasuk Banten, untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana.

Pemerintah daerah seperti Banten, juga diminta menyiapkan rambu-rambu dan jalur evakuasi seerta tempat evakuasi yang layak dan memadai.

Permintaan tersebut ditujukan bagi daerah yang berstatus rawan gempa dan tsunami, termasuk Selat Sunda-Banten.

Baca Juga: Mirip Tsunami! Gelombang 6 Meter di Samudera Hindia, Dampak Siklon Tropis Mengerikan, Ini Penjelasan Dwikorita

Selain Banten, daerah lainnya yang rawan gempa dan tsunami adalah Mentawai, Bengkulu, Sumatera Barat, Lampung, Selatan Jawa, Selatan Bali, Sulawesi Utara-Laut Maluku, Sorong dan Lembang.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Masyarakat Diminta Waspada, 3 Wilayah di Banten Ini Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem

Bukan hanya itu, BMKG juga mengajak Pemerintah Daerah untuk bersama menggencarkan sosialisasi, literasi, edukasi kesiapan dan ketangguhan masyarakat terhadap bencana, dengan cara membangun sikap budaya selamat.

Baca Juga: 47.228 Sambaran Petir Terdeteksi di Provinsi Banten, BMKG Sampaikan Sejumlah Tips, Begini Penjelasannya

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, langkah kesiapsiagaan itu perlu dibarengi dengan gerakan penghijauan dengan tanaman yang tepat di tempat kritis atau rawan bencana.

 Baca Juga: Bahaya! Muncul di Barat Daya Banten dan Selatan NTT, Mudah-mudahan tak Tumbuh Badai Tropis, BMKG Prediksi Ini

“Seperti di puncak dan lereng gunung rawan longsor, di sepanjang bantaran sungai rawan banjir atau banjir bandang, ataupun di sepanjang pantai rawan tsunami,” katanya saat mengunjungi Pantai Sendang Biru dan Pantai Tamban di Kabupaten Malang, Kamis, 14 April 2021, seperti dikutip KabarBanten.com dari bmkg.go.id.

Lebih lanjut, dia mengatakan, pengetahuan masyarakat mengenai bencana dan bagaimana melakukan evakuasi mandiri saat bencana terjadi perlu ditingkatkan.

Dia mengatakan, Pemda juga harus melakukan upaya mitigasi yang konkret, seperti membangun rumah atau bangunan tahan gempa, menata ruang pantai yang aman tsunami.

 Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 6,7 Guncang Selatan Jawa, BMKG Imbau Masyarakat Tetap Tenang

Selanjutnya, belajar cara evakuasi mandiri, dan meningkatkan kemampuan dalam merespons peringatan dini.

"Jujur diakui bahwa masih banyak yang menganggap sepele hal ini. Padahal ancaman gempa dan tsunami ini nyata dan bisa sewaktu-waktu terjadi," ujarnya.

Dwikorita mencontohkan soal jalur evakuasi yang menurutnya masih banyak yang kurang layak. Kondisi ini dikhawatirkan dapat mengganggu dan membahayakan warga yang hendak mengungsi jika jalur evakuasi tersebut dibutuhkan.

"Kita berpacu dengan waktu, jadi bagaimana caranya warga ini bisa lari secepat-cepatnya diwaktu emas yang tersisa sebelum gelombang tsunami naik ke daratan," jelasnya.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Waspada Hujan Ekstrem, Merata di 4 Kabupaten dan Kota di Banten

Dia optimistis jika rambu-rambu tersedia, jumlah korban jiwa pasti akan jauh lebih sedikit. Dia menyebutkan rambu-rabu tersebut, antara lain kondisi jalur evakuasi baik, ada shelter tempat evakuasi yang memadai dan layak.

 Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Lebak Tengah Waspada Cuaca Ekstrem

Selain itu, masyarakat dan aparat sudah sering berlatih evakuasi, bangunan menerapkan struktur tahan gempa, dan tata ruang sdh menghindari zona rawan.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: bmkg.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler