Tsunami Setinggi 14 Meter Berpotensi Terjang Lebak Selatan, Pengembang InaRISK: 29 Sekolah di Zona Bahaya

2 Mei 2021, 21:26 WIB
Tangkapan layar zoom. Pengembang InaRISK Ridwan Yunus menunjukkan potensi terjangan tsunami yang menghantam Lebak selatan (peta warna kecoklatan), Minggu, 2 Mei 2021. /zoom

KABAR BANTEN - Sebanyak 29 sekolah di Lebak selatan berada dalam zona bahaya tsunami tingkat tinggi dan sedang.

Ke-20 sekolah di Lebak selatan berada dalam zona bahaya tingkat tinggi tsunami karena lokasinya berada di tepi pantai dan berada di dataran rendah.

"Berdasarkan data di dapodik, sebanyak 20 sekolah di Lebak selatan berada dalam zona bahaya tingkat tinggi tsunami. Sedangkan 9 sekolah lainnya berada dalam bahaya tsunami tingkat sedang," kata Salah Satu Pengembang InaRISK, Ridwan Yunus dalam acara Pembekalan Asesmen Kesiapsiagaan Sekolah terhadap Tsunanmi dengan STEP-A melalui aplikasi InaRISK secara zoom meeting, Minggu, 2 Mei 2021.

Yunus menjelaskan, ke-29 sekolah tersebut diketahui berada dalam zona bahaya tsunami karena memang dapat terlihat lewat aplikasi InaRISK.

InaRISK secara resmi diluncurkan penggunaannya oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tanggal 10 November 2016 lalu yang diharapkan dapat digunakan oleh semua pihak, termasuk masyarakat dalam menyusun rencana-rencana penanggulangan bencana.

"InaRISK sebuah aplikasi untuk mengetahui bahaya kebencanaan di sekitar kita," katanya.

Baca Juga: Ancaman Gempa Bumi dan Tsunami Dahsyat Semakin Nyata, BPBD Lebak Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

Misalnya saja SMK Negeri 1 Bayah. Melalui aplikasi InaRISK dapat diketahui potensi bencana dan ancamannya.

"Disitu menunjukan bahwa SMKN 1 Bayah ternyata ada potensi bahaya tsunami tingkat tinggi. Karena lokasinya berada di dataran rendah dan dekat dengan tepi pantai Lebak Selatan," katanya.

Yunus menjelaskan, aplikasi InaRISK ini merupakan data hasil kajian resiko bencana yang masa berlakunya 5 tahun. Masa berlaku selama 5 tahun dan harus di upgrade setiap 2 tahun.

"Jadi aplikasi InaRISK Ini potensi untuk mengurangi resiko ke depan. Karena sekarang InaRISK akan mengupdate itu secara otomatis," katanya.

Baca Juga: Banten Diminta Tingkatkan Kesiapsiagaan dan Siapkan Tempat Evakuasi, Kepala BMKG : Ancaman Tsunami Ini Nyata

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika dan UPT BMKG Kelas I Tangerang, Urip Setiyono mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian, potensi tsunami menerjang wilayah pesisir pantai Lebak selatan itu sekitar 14-18 meter dengan kecepatan 12-18 menit sampai ke daratan.

"Untuk SMPN 1 Panggarangan (Kabupaten Lebak) berada dalam zona rendaman tsunami. Kita sempat ke lokasi ada bebrapa titik di Panggarangan di Pantai Cimandiri masuk zona penyangga daerah aman namun ada beberapa di Bayah, di Cisiih berada pada dataran cukup tinggi untuk evakuaai namun membutuhkan perjalanan terlalu lama karena 1 jam perjalanan," katanya.

Urip mengungkapkan, tempat evakuasi di Kecamatan Bayah sebagian besar masih berada dalam zona belum aman. Titik lokasinya perlu ditinggikan ke dataran lebih tinggi.

"Makanya kami kemarin memverifikasi karena masih ada beberapa sebagian besar di Bayah harus lebih ditinggikan lagi. Peta bahaya tsunami yang di simulasikan oleh BMKG dengan gempa bumi magnitudo 8,7 hasilnya tidak kurang jauh dari hasil penelitian ITB, dan LIPI juga," katanya.

Baca Juga: Canggih! Alat Deteksi Tsunami Siap Disebar di Selat Sunda, Pengirim Peringatan Itu Bernama InaBouy

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Hidayatullah mengapresiasi, kegiatan zoom meeting dengan tema Pembekalan Asesmen Kesi psiagaan Sekolah terhadap tsunanmi dengan STEP-A melalui aplikasi InaRISK .
"Aplikasi InaRISK ini cukup membantu untuk mengetahui resiko bencana di sekitar sekolah. Tapi inti dari itu bukan aplikasinya saja tetapi lebih kepada bagaimana satuan pendidikan dapat membekali siswa tentang memberikan pemahaman bagaimana memahami langkah menghadapi bencana," katanya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler