Corona Mengganas! Dalam Sepekan Banten Tambah 2.424 Kasus Positif Covid-19, Ruang Isolasi Makin Menipis

23 Juni 2021, 12:24 WIB
Ilutrasi virus corona varian Delta yang Sedang Naik Daun /Pixabay

KABAR BANTEN - Grafik kasus Covid-19 di Provinsi Banten terus mengalami peningkatan pada Juni 2021.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten, dalam sepekan terakhir terdapat penambahan konfirmasi positif Covid-19 mencapai 2.424 kasus.

Melonjaknya kasus Covid-19 tersebut membuat tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) yang tersebar di sejumlah rumah sakit di Banten semakin menipis.

Baca Juga: Corona Merajalela di Banten! RS Covid-19 Nyaris Penuh, Sehari 476 Orang Positif, 14 Meninggal Dunia

Data per tanggal 22 Juni 2021, total kasus konfirmasi Covid-19 Banten berjumlah 54.638 orang.

Dari jumlah tersebut 3.141 di antaranya masih dirawat, 50.098 sembuh, dan 1.399 meninggal dunia.

Kepala Dinkes Banten Ati Pramudji H mengatakan, keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 telah mencapai 82 persen dari kapasitas 330 tempat tidur.

"Hal ini seiring meningkatnya kasus Covid di 8 kabupaten kota," ujar Ati, kepada wartawan, Rabu (23/6/2021).

Data per tanggal 22 Juni 2021 jam 13.45 WIB, untuk tempat tidur di ruang Intensive Care Unit (ICU) telah terpakai 272 dari kapasitas 330 (82,42 persen).

Kemudian tempat tidur di ruang Isolasi terpakai 3.196 dari total kapasitas 3.658 (87,37 persen).

Untuk rumah singgah lebih penuh lagi. Tercatat saat ini sudah 854 tempat tidur terpakai dari kapasitas 906 (94,26 persen).

Ati menjelaskan, atas kondisi tersebut pihaknya terus berupaya menambah tempat tidur di RS untuk penanganan Covid-19, baik milik pemerintah maupun swasta.

"Meskipun tidak signifikan, karena keterbatasan tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis paru, anastesi, penyakit dalam, dokter umum dan perawat di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Banten," ujarnya.

Baca Juga: Kabar Duka dari Banten, Ketua IDI Kota Tangsel Meninggal Dunia Terpapar Covid-19

"Belum lagi para nakes juga dituntut untuk melakukan secara aktif TLI (Tes, Lacak, dan Isolasi) dan mengejar percepatan vaksinasi," kata Ati.

Menurutnya, sebanyak apapun kapasitas tempat tidur yang disediakan tidak akan mampu menampung pasien Covid-19.

"Selama hulunya tidak dapat dikendalikan, seberapa banyakpun kapasitas TT (tempat tidur) yang disediakan tidak akan mampu menampung," tuturnya.***

Editor: Rifki Suharyadi

Tags

Terkini

Terpopuler