Warga Griya Sukses dan Pemuda Sepang Tolak TPS3R Kota Serang karena Jadi Sumber Penyakit

- 27 April 2024, 15:30 WIB
Sejumlah warga saat mendatangi tempat pembuangan sementara Reuse, Reduce dan Recycle atau TPS3R Kota Serang, Sabtu 27 April 2024.
Sejumlah warga saat mendatangi tempat pembuangan sementara Reuse, Reduce dan Recycle atau TPS3R Kota Serang, Sabtu 27 April 2024. /Kabar Banten /Hashemi Rafsanjani

KABAR BANTEN - Warga Komplek Griya Sukses dan pemuda Sepang Kota Serang menolak tempat pembuangan sementara Reuse, Reduce dan Recycle (TPS3R) di wilayahnya, Sabtu 27 April 2024.

Mereka menolak keberadaan TPS3R karena  dampak yang ditimbulkan dari buruknya pengelolaan sampah di sana.

Itu karena sampah yang tidak dikelola sesuai standar pengelolaaan yang aman dan ramah lingkungan tidak hanya mencemari lingkungan permukiman dan lahan warga, namun juga menjadi sumber penyakit yang membahayakan kesehatan.

Ketua RT 06, Ahmad Anthony mengatakan, warga merasakan dampak lingkungan tidak sehat akibat sampah di TPS. Bahkan, sejumlah warga mengalami sesak dan gangguan pernapasan akibat asap dari pembakaran sampah yg berada di tengah pemukiman. Tumpukan sampah juga menjadi penyebab berkembangnya jentik nyamuk DBD.

"Sudah ada 3 warga yang kena DBD dan banyak anak-anak yang gangguan pernapasan gara-gara asap dari bakaran sampah," ujar Ahmad kepada media.

Keberadaan TPS3R ini dinilai tidak memenuhi aturan. Pasalnya, tidak pernah ada izin dari warga baik tingkat RT maupun RW.

"Awalnya TPS3R ini menggunakan maggot, tapi sekarang sudah tidak ada. malah jadi peternakan bebek dan sampah yang ada pun mayoritas dibakar," ujar salah satu warga Komplek Griya sukses, Dwi Nopriyadi Atmawijaya.

"Kemarin ada balita di sini yang kena DBD, akhirnya kita minta ke Dinkes untuk melakukan fogging. Ternyata berdasarkan penelusuran Dinkes, banyak jentik nyamuk di dalam TPS3R, bukan dari sekitar perumahan warga," tambahnya.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x