Bawa Jenazah Pasien Covid-19, Warga Kelebut Kota Serang Sempat Tolak Ambulans Melintasi Perkampungan

25 Juli 2021, 11:43 WIB
Prosesi pemakaman jenazah pasien Covid-19 di TPU Kelapa Gading, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang. /Rizki Putri/Kabar Banten

KABAR BANTEN - Warga Lingkungan Kelebut, Kelurahan Banjaragung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang sempat menolak satu mobil ambulans yang membawa jenazah pasien Covid-19 yang hendak dimakamkan, Sabtu 24 Juli 2021 malam.

Para warga tersebut khawatir bila ambulans yang membawa jenazah pasien Covid-19 dapat menularkan masyarakat.

Padahal, ambulans tersebut hendak memakamkan jenazah pasien Covid-19 yang merupakan warga Komplek Kelapa Gading, di tempat pemakaman umum (TPU) Kelapa Gading.

Baca Juga: Tak Perpanjang Kontrak di MU, Rumor Hijrahnya Paul Pogba Diejek Fans PSG: Turuti Kata Ibumu

Sebelumnya juga, pihak keluarga dan RT Kelapa Gading, telah meminta izin ke RT Lingkungan Kelebut, namun warga menolak.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kabar Banten, sempat terjadi cekcok antara warga Kalebut dengan tenaga kesehatan (Nakes) yang membawa jenazah pasien Covid-19.

Namun tak lama, setelah diberikan pemahaman dan mediasi, oleh Satgas Covid-19, pihak TNI, dan Polri, warga pun memperbolehkan ambulans melewati lingkungan tersebut.

Baca Juga: Baznas Banten: Kurban Online Solusi di Masa Pandemi, Penerimaan Hewan Kurban Meningkat

Ketua RT Lingkungan Kelebut, Kelurahan Banjaragung, Kecamatan Cipocok Jaya, Aslah mengatakan, bila warga merasa takut dan khawatir jenazah yang dibawa ambulans dapat menularkan Covid-19 ke masyarakat.

"Jadi warga ketakutan karena TPU komplek Kelapa Gading itu berdampingan dengan punya warga (Kelebut). Ambulans yang bawa jenazah (Covid-19) kan melewati lingkungan ini," katanya, Ahad 25 Juli 2021.

Atas kejadian tersebut, tim Satuan tugas atau Satgas Covid-19 Kota Serang, yang diwakilkan langsung oleh Wakil Wali Kota Serang Subadri Ushuludin, serta pihak TNI, dan Polri untuk melakukan mediasi dengan warga Kelebut.

Baca Juga: Ucapkan Selamat Ulang Tahun Pada Robby Purba, Ayu Ting Ting : Semoga Selalu Sayang Aku

Setelah diberikan pemahaman, edukasi, dan arahan, warga akhirnya menerima dan membiarkan ambulans pembawa jenazah pasien Covid-19 melintas.

"Sudah dimediasi sama Pak Wakil Wali Kota Serang, Pak Subadri ke sini, sama Pak Kapolsek dan Danramil juga. Sudah dijelaskan soal proses pemkaman jenazah pasien Covid-19," ujarnya.

Wakil Wali Kota Serang Subadri Ushuludin membenarkan, sempat ada penghadangan mobil ambulans yang membawa jenazah pasien Covid-19 oleh warga Lingkungan Kelebut.

Baca Juga: Kasus Masih Tinggi, Waspada! Gejala Covid-19 Happy Hypoxia Ini Berbahaya

Warga merasa ketakutan bila ambulans dengan jenazah pasien Covid-19 yang melintasi lingkungannya bisa menularkan virus tersebut.

"Iya, karena pemakamannya lewat perkampungan warga, jadi mereka takut akan tertular, bukan dilarang dikuburnya. Masyarakat sudah paham," ucapnya.

Setelah dimediasi, dikatakan dia, akhirnya warga menerima dan membolehkan ambulans untuk lewat. Bahkan, saat ini jenazah sudah dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Obat Kumur Ampuh Cegah dan Redakan Gejala Covid-19, Begini Cara Pakainya

"Alhamdulillah sudah, akhirnya saling mengerti dan Alhamdulillah jenazah sudah dikuburkan dengan protokol kesehatan," tuturnya.

Mengenai adanya cekcok antara warga dengan tenaga kesehatan, Subadri pun meluruskan, tidak ada perdebatan hebat.

"Namun, warga Lingkungan Kelebut hanya menanyakan seberapa bahaya ketika jenazah Covid-19 melewati dan dimakamkan dekat dengan perkampungan, apakah bisa menularkan, begitu," ucap dia.

Baca Juga: 12 Benda di Rumah Penghambat Hoki dan Bikin Rezeki Seret Menurut Primbon Jawa

Dengan hati-hati, dia menjelaskan, sekaligus memberikan pemahaman dan edukasi kepada warga setempat terkait prosesi pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Dalam aturan, pemakaman jenazah pasien Covid-19 harus sesuai dengan protokol kesehatan, dan keadaan jenazah pun sudah dipetikan lengkap dengan strap plastik untuk antisipasi adanya penularan.

"Sudah musyawarah tidak terjadi hal-hal yang menimbulkan fitnah. Kedua belah pihak juga sudah memahami. Jadi ini rasa ketakutan warga saja, dan memang ada sebagian masyarakat yang khawatir," katanya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler