Warga Baduy Prediksi Bencana Besar, Ingatkan Manusia Segera Sadar, Karmain Sebut Alat Canggih Covid

1 Agustus 2021, 13:05 WIB
Ki Pantun Baduy Dalam, Sarmain. /Tangkapan layar Facebook Hiburan Urang Sunda

KABAR BANTEN - Warga Baduy Dalam, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memprediksi bencana besar bakal terjadi.

Dalam peringatannya, warga Baduy Dalam itu menyebut ke depan bakal ada bencana besar jika manusia diingatkan tetap memburu kesenangan.

Sedangkan dalam prediksinya, warga Baduy Dalam itu mengungkapkan bahwa bencana besar itu akan merepotkan semua orang.

Baca Juga: Jelang PPKM Berakhir, 2.097 Pasien Covid-19 di Banten Sembuh

Baik di desa maupun di desa tanpa pandang bulu."Ripuh urang Kabeh (repot kita semua)," kata Ki Pantun, Ayah Sarmain, dikutip kababanten.pikiran-rakyat.com dari Facebook Hiburan Urang Sunda, 9 April 2021.

Menurut dia, bencana ini tidak memandang bulu. Baik itu pembesar, pengusaha, maupun tokoh, semuanya akan terhempas bencana itu.

Dalam penjelasannya, pria yang biasa disapa Ayah Sarmain itu mengungkap bahwa kejadian bencana besar itu sudah hukum alam. 

Baca Juga: Mengenal Dogdog Lojor, Instrumen Musik Khas Suku Baduy di Kabupaten Lebak Banten

Jika manusia perjalanan akhlaknya sudah tidak beres dengan amanah leluhur menjaga alam, maka akan timbul keresahan dimana-mana.

Hukum tinggal hukum, undang-undang tinggal aturan, tapi tidak digunakan oleh manusia saat ini.

Dia kemudian mengingatkan agar hukum tetap dijalankan dari Sabang sampai Merauke, sesuai amanah leluhur.

Sebenernya, kata Sarmain, pihak sudah mengingatkan sejak tahun 2000. Namun di lihatnya saat ini, manusia tidak terketuk juga.

Baca Juga: Beredar, Video Amatir Warga Suku Baduy Musnahkan 3 Motor

Bahkan, semakin hari semakin ingin berlebihan dan tidak pernah puas."Rakus manusia," kata Sarmain.

Namun entah alat elektronik atau benda canggih, Sarmain menyebut alat yang membuat manusia melawan orang tua.

Bahkan, tidak berbakti pada pemerintah, dan tidak mau diingatkan oleh aturan hukum.

"Manusia tetap moro suka moro duka (cari kesenangan dan kepuasan)," katanya.

Seharusnya, kata dia, manusia segera sadar diri bahwa alat yang begitu canggih yang sekarang sedang terjadi, telah membuat keresahan di negara.

Baca Juga: Tunduk dan Patuh Amanat Leluhur, Suku Baduy Tolak Dana Desa

"Lain (bukan) keresahan di Kabupaten Lebak, tapi ka seluruh. Karesehan-karesahan nu ngarana (yang namanya) covid ieu,"ucapnya.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: Facebook

Tags

Terkini

Terpopuler