Mengenal Benteng Speelwijk Saksi Bisu Monopoli Belanda, Sulut Perang Sedarah Penguasa Kesultanan Banten

21 Agustus 2021, 17:09 WIB
Benteng Speelwijk, saksi bisu monopoli politik adu domba Belanda yang sulut perang sedarah antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji. /virtualtour.bantenprov.go.id

KABAR BANTEN - Benteng Speelwijk merupakan salah satu benteng yang menjadi situs peninggalan sejarah masa Kesultanan Banten.

Benteng Speelwijk ini terletak di Kampung Pamarican, Desa Banten, Kecamatan Kasemen Kota Serang.

Tepatnya Sekira 500 meter dari Masjid Agung Banten, dan sekira 600 meter ke arah barat laut Keraton Surosowan.

Baca Juga: Tampil Beda, Ajax Amsterdam Adopsi 'Bob Marley' Pada Jersey Ketiga

Selain itu, tak jauh dari lokasi Benteng Speelwijk juga terdapat sebuah bangunan yang berdiri kokoh hingga saat ini yakni Vihara Avalokitesvara.

Benteng Speelwijk ini disebut sebagai simbol kekuasaan pemerintahan Hindia Belanda di masa Kesultanan Banten, tepatnya pada Masa Sultan Sultan Abu Nasr Abdul Kahhar yang dikenal dengan sebutan Sultan Haji.

Benteng Speelwijk juga merupakan saksi bisu politik adu domba yang dilakukan Belanda, sehingga menyulut perang se-darah antara ayah dan anak penguasaan Kesultanan Banten.

Baca Juga: Banjir Ucapan Selamat, Nella Kharisma dan Dory Harsa Lahiran Anak Pertama

Akibat hasutan Belanda tersebut, sehingga terjadilah perang antara ayah dan anak yakni Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya yang dikenal dengan Sultan Haji.

Hingga akhirnya, akibat monopoli Belanda yang sebabkan meletusnya peperangan antara ayah dan anak tersebut, perlahan masa Kejayaannya Kesultanan Banten tersebut pun runtuh.

Dilansir kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, Benteng Speelwijk ini didirikan tahun 1682 dan mengalami peluasan pada tahun 1685 dan 1731.

Baca Juga: Persis yang Dipakai Presiden Jokowi, Ini Penyedia Pakaian Adat Suku Baduy untuk Menparekraf Sandiaga Uno

Benteng Speelwijk yang didirikan pada masa Sultan Banten Ke-8 yakni Sultan Abu Nasr Abdul Kahhar atau dikenal dengan sebutan Sultan Haji ini dirancang oleh arsitek Hendrick Lucaszoon Cardeel.

Asal usul dinamainnya Benteng tersebut dengan nama Benteng Speelwijk diambil dari nama Gubernur VOC yakni Cornelis Jansz Speelman.

Begitu cerdiknya penjajah Belanda saat itu, yang berhasil memonopoli Kesultanan Banten, tidak seperti biasanya para penjajah Hindia Belanda membangun Benteng dengan memohon izin terlebih dahulu dengan sang Sultan.

Baca Juga: International Geography Olympiad 2021, 4 Pelajar Indonesia Raih Medali, Salah Satunya Siswa SMAN 2 Tangsel

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya memperkuat posisi Belanda terhadap pandangan Sultan Banten ke-8 yakni Sultan Haji atas pengakuan kekuasaannya.

Begitu hebatnya tipu muslihat penjajah Belanda, yang meminta izin untuk dibangunnya Benteng Speelwijk dengan alasan sebagai tempat berlindung dari serangan rakyat Banten terutama para pengikut sang ayah yakni Sultan Ageng Tirtayasa.

Begitu kejam dan tak mau rugi, disebutkan bahwa pembangunan Benteng Speelwijk ini tidak menggunakan tenaga dari pribumi atau warga Kesultanan Banten, melainkan dari orang-orang China dengan upah yang sangat rendah.

Baca Juga: Bosen dengan Bentuk Turret yang Gitu-gitu Aja? Mobile Legends Siapkan 3 Survei Desain Baru

Adapun bahan yang digunakan dalam pembangunan Benteng Speelwijk ini terdiri dari pasir, batu, dan kapur yang dicampur dengan menggunakan air.

Alasan dibangunnya Benteng Speelwijk disebutkan sebagai tempat pertahanan dan tempat mengontrol kegiatan Kesultanan Banten sekaligus tempat untuk bermukim.

Oleh karenanya, Benteng ini pun dibangun dengan tembok pertahanan setinggi 3 meter.

Tembok yang dibangun setinggi 3 meter tersebut mengelilingi bangunan yang ada di dalamnya yakni rumah komandan, gereja, kamar senjata, kantor administrasi, toko kompeni, dan kamar dagang.

Baca Juga: Laga Pembuka Serie A, Inter Milan Vs Genoa, Ini Prediksi Juara Bertahan, Live di RCTI

Lebih lanjut, disebutkan bahwa Benteng Speelwijk ini dilengkapi dengan empat bastion, dibawah bastion terdapat ruangan tempat menyimpan mesiu.

Sebuah menara pengintai, jendela meriam, ruang jaga, basement untuk gudang/logistik dan tambatan perahu.

Selain itu, Benteng Speelwijk juga dilengkapi dengan parit keliling yang berfungsi sebagai pertahanan luar benteng dengan ketebalan antara 1,5 hingga 2 meter.

Adapun di areal Benteng sendiri, tepatnya di sisi luar sebelah selatan terdapat pemakaman orang asing yang disebut kerkhoff.

Baca Juga: Begini Gejala Kelebihan Suplemen Vitamin D

Bentuk bangunan makam yang disebut kerkhoff tersebut terlihat tidak seragam.

Salah satu bangunan makam kerkhoff yang paling besar adalah makam sang panglima perang yakni Komandan Hugo Pieter Faure (1718 - 1763).

Demikian penjelasan seputar Benteng Speelwijk yang dibangun pada masa Sultan Banten ke-8 yang dikenal dengan sebutan Sultan Haji.

Begitu megahnya Benteng Speelwijk pada masa lampau, meski sudah beratus tahun lamanya, namun reruntuhan sisa bangunan Benteng Speelwijk ini masih terlihat jelas.*** 

 

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler