KABAR BANTEN-Banten diguncang gempa lagi, dengan pusat lokasi yang sama di Sumur, Kabupaten Pandeglang, pada Sabtu, 15 Januari 2021.
Parameter gempa Banten berkekuatan magnitudo 4,7 terjadi pada Sabtu 15 Januari 2022 pukul 09.29 atau sehari setalah peristiwa pertama dan kedua, pada Jumat, 14 Januari 2022.
Berdasarkan laporan BMKG, gempa Banten berada di kedalaman laut sekitar 21 Km di 6.96 LS dan 105.26 BT.
Pusat gempa berada di laut 48 Km Barat Daya Sumur dirasakan (Skala MMI) :
III Sumur
III Panggarangan
III Cibeber
III Malingping
III Bayah
III Cihara
III Muarabinuangeun
III Cigemblong
III Panimbang
III Sobang
III Labuan
Kejadian gempa Banten tersebut merupakan yang ketiga, setelah dua kali diguncang gempa terjadi sehari sebelumnya.
Saat itu, gempa Banten berkekuatan magnitudo 6,7 terjadi pada pukul 16:05:41WIB.
Lokasi pusat gempa Banten terletak di laut pada koordinat 105,26° BT dan 7,01° LS.
Tepatnya berjarak sekitar 52 km barat daya Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, pada kedalaman 10 km.
Sementara, Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkap hasil analisa gempa Banten tersebut.
Wilayah Sumur merupakan daerah selatan Kabupaten Pandeglang, daerah terdekat dengan lokasi pusat gempa bumi.
Morfologi daerah terlanda guncangan gempa Banten tersebut, merupakan dataran dan perbukitan bergelombang hingga terjal.
Baca Juga: Gempa Kembali Bergerak ke Banten, Dari Sumur Pandeglang, Kini Bayah Lebak Berguncang
Daerah tersebut tersusun oleh batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen dan endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai, aluvial sungai dan batuan rombakan gunungapi muda.
Sebagian batuan berumur Tersier tersebut, telah mengalami pelapukan.
Endapan Kuarter dan batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan.
Pada umumnya, bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, terungkap penyebab gempa Banten di Sumur Pandeglang.
Berdasarkan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman Lempeng.
Dengan mekanisme sesar naik yang berarah relatif barat barat laut – timur tenggara.
Baca Juga: Terdampak Gempa Bumi Magnitudo 6,7 Banten, Puluhan Warga Binaan Lapas Rangkasbitung Dipindahkan
Zona penunjaman tersebut terbentuk akibat tumbukan antara lempeng benua Eurasia dan lempeng Samudera Indo-Australia sekitar zaman Kapur (sekitar 66 juta tahun yang lalu).
Namun masih aktif hingga kini. Kejadian gempa bumi ini diperkirakan bersumber dari zona interface yang terjadi pada bidang gesek bagian atas antara kedua lempeng tersebut.**