Momen Seba Baduy, Pemprov Banten Serahkan Perda Desa Adat

9 Mei 2022, 11:45 WIB
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menyerahkan Perda tentang adat kepada Tokoh adat Baduy, Jaro Saidi Putra saat acara Seba Baduy di Gedung Negara Provinsi Banten, Sabtu (7/5/2022)malam. /Kabar Banten/Mohammad Hasemi Rafsanjani

KABAR BANTEN - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menyerahkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Banten nomor 2 tahun 2022 tentang Susunan Kelembagaan, Pengisian Jabatan, dan Masa Jabatan Kepala Desa Adat.

Dokumen perda tersebut diserahkan oleh Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy kepada Jaro Pamarentahan Baduy yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Saija, pada Sabtu 7 Mei 2022.

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, yang juga sebagai Bapak Gede bagi masyarakat adat Baduy mengatakan, Perda tersebut merupakan janji Pemprov Banten terhadap pemerintahan desa adat Baduy khususnya.

Baca Juga: Sambut Seba Baduy, Ramadani: Menjaga Kelestarian Alam Kewajiban Bersama

"Maka, dengan diserahkannya Perda yang mengatur tentang pemerintahan desa adat tadi, janji kami kepada masyarakat adat di Provinsi Banten telah ditunaikan," katanya.

Dia menjelaskan, dibuatnya Perda tentang Desa Adat tersebut sebagai pemenuhan janji Pemprov Banten kepada masyarakat Baduy tiga tahun lalu sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Selain itu, dengan adanya perda tersebut Desa Kanekes sebagai desa adat Baduy dan desa adat lainnya lebih leluasa menerapkan kelembagaan dan kepemimpinan.

"Tentunya sesuai dengan ketentuan adat yang berlaku di masing-masing desa adat tersebut. Alhamdulillah perda tentang desa adat ini merupakan yang pertama di Indonesia. Karena provinsi lain di Indonesia yang juga banyak memiliki desa adat belum ada yang mempunyai perda ini, baru Banten," ujarnya.

Tak hanya itu, Andika mengaku senang atas masyarakat Baduy dan dilaksanakannya ritual Seba Baduy di Provinsi Banten.

Sebab, menurut dia dengan adanya kegiatan tersebut persaudaraan antara pemerintah daerah dan masyarakat masyarakat Baduy menjadi semakin terjalin erat.

Seperti pesan yang selalu diingatnya, jika pemerintah dan masyarakat harus selalu menjaga lingkungan alam.

"Untuk itu Seba Baduy bukan hanya persoalan kebudayaan atau pariwisata saja, melainkan persoalan pelestarian lingkungan hidup. Saya sangat senang ritual Seba Baduy ini bisa kembali terlaksana walau pun dengan keterbatasan peserta," tuturnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Al Muktabar mengatakan, jika Seba Baduy merupakan satu hubungan keakraban masyarakat Banten, khususnya Baduy dengan pemerintah daerah, baik kabupaten, kota maupun Provinsi Banten.

Bahkan dia menilai, makna dari Seba Baduy tahun ini adalah hubungan silaturahmi yang diharapkan dapat mengisi pembangunan di Provinsi Banten.

"Seba Baduy 2022 ini merupakan wujud syukur masyarakat Banten atas anugerah yang diberikan Tuhan yang menjadikan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Keragaman itu tidak dijadikan sebagai pemecah persatuan, tapi sebaliknya menjadi perekat persatuan dengan berbudaya dan ragam budaya," ucapnya.

Seperti biasa, ritual Seba Baduy tetap dilakukan meski hanya terdapat sekitar 160 warga Baduy yang datang ke Kota Sereng karena masih dalam suasana pandemi.

Prosesi inti berupa Murwa Seba atau pesan lisan dengan bahasa Sunda kuno atau Sunda Buhun dari tetua adat Puun Baduy yang disampaikan langsung oleh Jaro Tanggungan 12, Saidi Putera.

Setelah penyampaian lisan dilakukan, sebagai prosesi penutup Jaro Tanggungan 12 Saidi Putera menyerahkan Laksa kepada Andika Hazrumy sebagai Bapak Gede Masyarakat Baduy.

Laksa sendiri merupakan intisari padi yang diolah melalui upacara sakral ngalaksa.

Baca Juga: Seba Baduy: Digelar Tanggal 5-7 Mei 2022, Berikut Jadwal Rangkaian Acara hingga Lokasi Penyelenggaraan

Sejenis makanan adat semacam mie tetapi lebih lebar, yang terbuat dari tepung beras dibungkus dengan pelepah pinang.

Dengan menyantap Laksa tersebut diharapkan kewibawaan raja atau pemimpin akan bertambah.

Termasuk juga dengan persembahan Laksa dan hasil bumi lainnya sebagai lambang hubungan baik antara masyarakat adat Baduy dan pemerintahan. ***

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler