Dikenal Sebagai Lumbung Sampah, Kecamatan Kasemen Gandeng Stakeholer Hingga Polair

19 Juni 2022, 11:33 WIB
Sejumlah petugas kebersihan dan warga saat membersihkan sampah liar. /Dokumen Kecamatan Kasemen/

KABAR BANTEN - Kecamatan Kasemen Kota Serang dikenal publik sebagai lumbung sampah karena banyaknya titik sampah liar.

Hal itu juga diakui oleh Camat Kasemen Ahmad Nuri yang mengatakan, jika masyarakat menganggap kalau Kecamatan Kasemen sebagai lumbung sampah

Maka, pihak Kecamatan Kasemen melakukan kerja sama dan kolaborasi untuk menghilangkan anggapan serta labelisasi Kasemen sebagai lumbung sampah.

Baca Juga: Buang Sampah Sembarangan, Siap-siap Didenda Hingga Rp50 juta

Dikatakan Nuri, beberapa waktu lalu dirinya bersama Muspika Kecamatan Kasemen dan stakeholder serta lembaga swadaya masyarakat (LSM) melakukan deklarasi melawan sampah.

"Pertama kami melakukannya melalui hastag kasemen melawan sampah di media sosial. Kami juga kerja sama dengan menggandeng Polair, PPN dan OKP," katanya, Minggu 19 Juni 2022.

Selanjutnya, ucap dia, semua pihak tersebut akan melakukan pemetaan hingga menyeluruh, dan saat ini sebagian telah selesai.

"Pemetaan kami lakukan, sebagian juga pemetaan sudah dilakukan. Hal itu supaya secara bertahap sampah di Kasemen bisa berkurang," ujarnya.

Mengenai kebijakan denda yang akan diterapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), menurut dia perlu adanya pematangan pemahaman terhadap masyarakat.

Meski pun langkah hukum dapat menciptakan proses penyadaran masyarakat.

Namun, tidak bisa langsung diterapkan kepada masyarakat Kota Serang dengan karakternya.

Baca Juga: Tenis Lapangan Kota Serang Tampil Dominan di Popda X Banten

"Ya tentu tidak bisa langsung menerapkan denda, masyarakat pasti protes. Kecuali sudah ada aturannya dan ketetapannya, masyarakat perlahan akan terbiasa," tuturnya.

Seorang warga Kecamatan Kasemen Kota Serang Ilyas mengatakan, jika tumpukan sampah liar di lingkungannya dilakukan oleh warga luar.

"Bukan, kalau warga di sini sudah ada yang mengangkut sampahnya. Malah kalau di lingkungan kampung biasanya di bakar," ucapnya.***

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler