PMI Banten Lakukan Peletakan Batu Pertama Klinik Hemodialisa, Rencananya Akan Dibangun Megah

13 Juli 2022, 11:28 WIB
Ketua PMI Banten Ratu Tatu Chasanah bersama Direktur Harian Umum Kabar Banten Rachmat Ginandjar dan tamu undangan lain berincang-bincang disela acara peletakan batu pertama pembangunan klinik Hemodialisa di jalan raya Serang Jakarta, Kalodran, Rabu 13 Juli 2022 /Kabar Banten/Dindin Hasanudin

KABAR BANTEN - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten melakukan peletakan batu pertama pembangunan klinik Hemodialisa di lokasi Markas PMI Banten tepatnya di Kalodran Jalan Raya Serang Jakarta Rabu 13 Juli 2022.

Klinik Hemodialisa tersebut akan dibangun dua lantai dan ditargetkan bisa beroperasi pada tahun depan.

Baca Juga: PMI Cilegon Minta Lanal Banten Jadi Tuan Rumah Ngopi Mantab 

Ketua Bidang Organisasi PMI Banten Sekaligus ketua Panitia pembangunan Klinik Hemodialisa PMI Banten Amrin Nur mengatakan pembangunan klinik Hemodialisa adalah bagian dari program kerja PMI Banten.

"Ini bagian Renstra PMI pusat, Renstra kedua dan keempat dalam pelayanan kesehatan dan dalam rangka penyediaan darah sesuai amanat Undang-undang yang sehat, aman dan terjangkau oleh masyarakat," ujarnya dalam sambutan peletakan batu pertama pembangunan Klinik Hemodialisa.

Amrin mengatakan pembangunan klinik Hemodialisa menjadi amanah yang selalu ditekankan oleh ketua PMI Banten Ratu Tatu Chasanah agar segera dilakukan.

"Di masa akhir (kepengurusan PMI Banten) 2017-2022 ini akan jadi program prestisius kami klinik Hemodialisa," katanya.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Meletus, Potensi Gempa dan Tsunami Muncul, PMI Cilegon: RT RW Harus Sigap dan Tanggap  

Amrin mengatakan selama ini dari 75 persen dana hibah yang diberikan Provinsi Banten kepada PMI Banten, selalu disalurkan ke kabupaten kota. Sedangkan sisanya 25 persen baru untuk operasional PMI Banten.

Amrin mengatakan klinik Hemodialisa akan dibangun di lahan seluas 224 meter persegi, dengan panjang 28 meter dan lebar 8 meter.

Klinik tersebut didesign dengan kompleks. Untuk sementara klinik akan bisa menerima enam pasien termasuk satu pasien spesialis Hepatitis d. 

Secara cashflow diakui bahwa pendapatan hitungan untung dari klinik belum maksimal. Namun ini baru tahap pertama.

"Pesan itu ketua pelayanan harus maksimal, ini untuk bad pasien umum cukup lima. Suatu saat nanti ada penambahan," katanya.

Baca Juga: RT dan RW Garda Terdepan Kebencanaan, Ketua PMI Cilegon Tutup Latihan Manajemen Tanggap Darurat Bencana 

Ia mengatakan pembangunan klinik menggunakan anggaran dari hibah APBD Provinsi Banten senilai Rp1,6 miliar.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan tahap pertama.

"Ini akan digunakan tahap satu untuk lantai satu dulu, kami akan proyeksi dua lantai satu untuk Hemodialisa, lantai dua semoga tahun depan dapat anggaran lagi kami akan maksimalkan untuk klinik umum spesialis penyakit dalam," ucapnya.

Klinik Hemodialisa berharap bisa mendapat banyak donasi ketika pembangunan. Klinik diproyeksikan bisa terbangun tahun ini dan tahun depan bisa beroperasi.

Ia mengatakan sebelum pembangunan pihaknya melakukan studi tiru lebih dahulu ke Solo. Tujuannya untuk mengetahui administrasi pembangunan dan lainnya. 

"Kami ajak PMI kabupaten kota dan UDD. Tidak hanya belajar klinik Hemodialisa tapi pelayanan PMI," ucapnya.

Baca Juga: RT dan RW Bakal Dilatih Tanggap Kebencanaan PMI Kota Cilegon, Abdul Hakim Lubis: Bencana Tanggungjawab Semua 

Amrin mengatakan setelah ke Solo pihaknya bertemu satu pahlawan Hemodialisa Andreas.

"Beliau sudah sumbang banyak alat untuk berbagai Hemodialisa di Indonesia. Kami Konsul dengan beliau di Jakarta, bahkan sumbangkan arsitek, dipastikan klinik kita sesuai SOP Kemenkes," tuturnya.

Selain pembangunan Klinik, hari ini juga dilakukan penyerahan bantuan ambulans 2 unit untuk PMI Banten, dan 3 untuk Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang an Kabupaten Pandeglang. 

Ketua PMI Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah mengatakan fasilitas PMI Banten sejak awal adalah hibah Pemprov Banten. Dimana ada gudang sentral, kantor PMI, hingga balai diklat.

"Alhamdulillah kita bismilah akan bangun klinik Hemodialisa kita jalankan amanah bidang kesehatan," ujarnya.

Baca Juga: 4 Anggota KSR Digembleng di Yogyakarta, Ikut Pelatihan Ambulance, Ini Harapan Ketua PMI Cilegon  

Ia mengatakan keberadaan klinik Hemodialisa diharapkan dapat membantu masyarakat di Banten.

"Kita akan kerjasama dengan BPJS, saya ucapkan ke pak Andres yang sudah support alat. Karena kami organisasi non profit jadi biasnya narik sana sini minta bantuan," tuturnya.

Dirinya berharap kebersamaan tersebut tetap terjaga, sebab kebersamaan adalah modal untuk bisa maju.

Kedepan kebersamaan ini saya mohon terus dibangun karena modal kits untuk bisa maju di Banten bersinergi bantu pemerintah adlah kebersamaan.

Peletakan batu pertama tersebut dihadiri berbagai pihak diantaranya Perwakilan Pemprov Banten, TNI Polri, Direktur Harian Umum Kabar Banten Rachmat Ginandjar, para pengurus PMI Banten dan kabupaten kota.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: Kabar Banten

Tags

Terkini

Terpopuler