KABAR BANTEN - Upaya penanggulangan bencana merupakan tugas dan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, swasta dan masyarakat.
Masyarakat merupakan salah satu elemen utama dalam penanggulangan bencana. Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi Palang Merah Indonesia atau PMI Kota Cilegon, Senin 20 Juni 2022.
“Rencananya, kami akan membuat kegiatan tanggap darurat bencana bagi seluruh RT dan RW Se-Kota Cilegon,” kata Ketua PMI Kota Cilegon Abdul Hakim Lubis.
Ia menuturkan, kegiatan latihan tanggap darurat bencana bagi RT dan RW bertujuan agar hubungan informasi, komunikasi dan koordinasi antara Tim Sibat dengan aparatur pemerintah di tingkat RT/RW terjalin dengan baik.
Kegiatan peningkatan kapasitas bagi para pengurus RT/RW di Kota Cilegon yakni Pelatihan Dasar manajemen tanggap darurat kebencanaan, akan digelar PMI Kota Cilegon selama 3 hari.
“Dimulai dari Jumat-Ahad, 24-26 Juni 2022. Tujuannya, agar keberadaan para pengungsi dapat ditangani dengan baik dan diberikan pelayanan bantuan secara layak sesuai dengan kondisi pada masingmasing wilayah,” ujar Abdul Hakim Lubis.
Sementara itu, Kepala Markas PMI Kota Cilegon Nurwarta Wiguna mengatakan, PMI bekerja untuk kemanusiaan tanpa mengesampingkan potensi yang dimiliki masyarakat.
“Kemudian memberdayakan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Kebijakan dalam visi PMI tersebut dalam konteks penanggulangan bencana yang melibatkan pelaku utamanya yakni masyarakat,” tuturnya.
Salah satu program yang menjadi prioritas utama PMI Kota Cilegon masa bakti 2022-2026, kata dia, yakni Pembentukan Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) di tingkat kelurahan.