KABAR BANTEN - Nyi Mas Melati, merupakan salah satu pembela rakyat yang menjadi pendekar asal Tangerang Banten.
Banyak bangunan atau infrastruktur yang ada di daerah Tangerang diberikan nama Nyi Mas Melati sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi terhadap pahlawan yang dengan gigihnya melawan penjajahan Belanda.
Seperti dikutip kabarbanten.com dari kanal YouTube Dialektik TV berikut ini beberapa informasi sejarah tentang Nyi Mas Melati.
Ayah Nyi Mas Melati yaitu Pangeran Surya Penggala atau yang dikenal dengan sebutan Raden Kabal, sangat menentang penjajahan Belanda, menjadi inspirasinya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Nyi Mas Melati memiliki dua anak angkat yakni Suryanata dan Masena. Kedua anaknya itu ikut serta dalam perjuangan kemerdekaan perjuangan.
Nyi Mas Melati ikut terlibat dalam perlawanan Raden Kabal yang sangat membenci Belanda. Hal tersebut diakibatkan karena membentuk sekelompok tuan tanah yang sangat merugikan rakyat.
Pada tahun 1918 kawasan Tangerang saat itu dikuasai para tuan tanah yang mendapat dukungan dari Belanda, sehingga berbagai sendi kehidupan masyarakat dan membuat rakyat menderita.
Sosok Nyi Mas Melati sangat disegani penjajah Belanda karena memiliki ketangguhan dalam ilmu beladiri.
Salah satunya dikisahkan dalam legenda turun-temurun oleh orang Betawi Tangerang, yakni gelegar teriakan yang keluar dari mulut Nyi Mas Melati saat menyemangati pasukan Delapan Melati.
Dia berteriak lantang dan teriakannya yang membahana membuat pasukan Belanda langsung ciut nyalinya. Suara Nyi Mas Melati yang menggelegar merontokkan semangat pasukan lawan.
Bahkan sempat diceritakan burung-burung yang mendengar teriakannya beterbangan karena gaungannya.
Berbagai perlawanan yang dilakukan oleh Nyi Mas Melati terhadap penjajah Belanda membuat Nyi Mas Melati dijuluki sebagai Singa Betina dari Tangerang.
Perlawanan yang dilakukan oleh nyimas Melati menimbulkan kerugian besar para tuan tanah yang didukung oleh Belanda. Saking menakutkannya ketangguhan Nyi Mas Melati, diceritakan saat gugur bagian-bagian badannya dipotong kemudian dimakamkan secara terpisah di beberapa tempat.
Menurut catatan, jasadnya dimakamkan di Desa Bunar, Kecamatan Sukamulya, Balaraja Kabupaten Tangerang.
Namun sumber lain menyebutkan makam keramat nyimas Melati berada di Pulau Panjang, Pulau Kelapa, dan Kepulauan Seribu. Tapi, tak hanya di Balaraja Tangerang, kepopuleran Nyi Mas Melati hingga kawasan Danau Situ Gintung Ciputat, yang dibangun oleh Belanda pada 1933. Konon Belanda mengubur sebagian jasad nyimas Melati di kawasan itu.
Nyi Mas Melati memiliki keris dan pedang yang menjadi senjata utamanya dianggap mempunyai daya magis dan dapat membunuh musuh, tanpa harus mengenainya.
Kala itu kesaktiannya memang diakui oleh pasukan VOC, maka makam Nyi Mas Melati di Balaraja selalu dikunjungi orang untuk mengenang perjuangannya.
Bahkan tak sedikit yang mengeramatkannya setiap bulan Silih Mulud setiap tahunnya, selalu diadakan acara haul untuk menghormati perjuangannya.
Pemerintah kota Tangerang mengabadikan namanya pada gedung wanita Nyi Mas Melati di kawasan Jalan Daan Mogot Kota Tangerang, dan menjadi nama sebuah Jalan yaitu Jalan Nyi Mas melati di Kota Tangerang.
Menurut cerita warga sekitar Danau Situ Gintung, kerap melihat penampakan Nyi Mas Melati yang dianggap sebagai penunggu Situ Gintung.
Baca Juga: Lirik Lagu Kesan Di Matamu Chrisye, Legenda Indonesia yang Selalu Menempel di Kuping Sampai Sekarang
Itulah sejarah perjuangan Nyi Mas Melati sebagai pahlawan wanita yang gagah berani dari Tangerang Banten.***