KABAR BANTEN - Di bawah ini merupakan asal usul Masjid Agung Banten dan keunikannya yang jarang diketahui banyak orang.
Siapa yang tak pernah mendengar nama Masjid Agung Banten?
Hampir seluruh warga Banten dan sekitarnya pasti pernah mendengar nama Masjid Agung Banten, bahkan mungkin kerap kali menyambanginya untuk berziarah, tapi apakah kamu tahu mengenai asal usul Masjid Agung Banten dan keunikannya?
Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Asal Usul, berikut asal usul Masjid Agung Banten dan keunikannya yang jarang diketahui banyak orang.
Baca Juga: Anti Mainstream, Inilah Keindahan Curug Ciporolak, Wisata Alam Hidden Gem di Lebak Banten
Masjid Agung Banten merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang didirikan pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin, putra Sunan Gunung Jati.
Sultan Maulana Hasanuddin saat itu merupakan raja pertama dari Kesultanan Banten.
Dibangun pada tahun 1566 M atau bulan Zulhijjah 966 H, Masjid Agung Banten menjadi bukti peninggalan Kesultanan Banten sebagai kerajaan Islam di Nusantara.
Baca Juga: Bukan Puncak Bogor atau Lembang Bandung, Inilah 10 Tempat Terdingin di Indonesia
Masjid Agung Banten juga menjadi salah satu bukti kejayaan kota pelabuhan Banten yang masih berdiri hingga saat ini.
Meski keadaannya tidak sama seperti saat didirikan, tetapi kondisinya selalu terpelihara dengan baik.
Masjid tua yang masih kokoh hingga saat ini tidak lepas dari sejarah penyebaran Islam di Indonesia khususnya di pulau Jawa.
Baca Juga: Inilah 8 Daerah Terkaya di Provinsi Banten Tahun 2022, Jawaranya Adalah...
Masjid Agung Banten berdiri di tanah seluas 1,3 hektar yang dikelilingi tembok setinggi 1 meter.
Keunikan Masjid Agung Banten terletak pada bangunannya yang merupakan hasil akulturasi dari 3 budaya, yaitu Arab, Cina, dan Eropa.
Masjid tua di Nusantara yang merupakan cagar budaya ini dikonsep oleh arsitek asal Tionghoa bernama Cek Ban Cut (Tjek Ban Tjut).
Baca Juga: Big Match Serie A Malam ini, AC Milan Vs AS Roma, Duel Panas Raksasa Italia
Pembangunannya kemudian dilanjutkan pada masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf.
Pada tahun 1632, Cek Ban Cut (Tjek Ban Tjut) menambahkan menara setinggi 24 meter di kompleks masjid.
Ciri khusus menara ini yakni terlihat seperti mercusuar dengan bagian atapnya (bertumpuk lima) seperti Pagoda Cina.
Baca Juga: Airnya Jernih Bak Mutiara, Berkilau Biru di Hijaunya Hutan Pedalaman
Oleh karena itu, Masjid Agung Banten mudah dikenali karena bentuk menaranya yang cukup unik, berbentuk seperti mercusuar itu.
Tinggi menara yang mencapai 24 meter ini memiliki diameter bawah kurang lebih 10 meter.
Siapapun bisa mencapai puncak menara dengan melewati 83 anak tangga dan lorong yang sempit.
Baca Juga: Gampang Jatuh Cinta, Para Zodiak Ini Jago Banget Selingkuh
Kamu akan disajikan pemandangan laut lepas yang sangat indah dari puncak menara.
Dulunya, menara Masjid Agung Banten ini digunakan untuk mengumandangkan suara adzan.
Pada periode yang sama, tiyamah (paviliun) bergaya Eropa hasil rancangan Lucaaasz Cardeel, orang Belanda yang masuk Islam, juga dibangun di kompleks masjid.
Baca Juga: Eksotis, Unik dan Instagenik, inilah 7 Tempat Wisata Semarang Paling Populer
Di Masjid Agung Banten juga terdapat beberapa makam raja-raja dari Kesultanan Banten.
Pengunjung ramai berdatangan untuk melihat langsung Masjid Agung Banten sekaligus berziarah ke makam-makam Raja Kesultanan Banten tersebut.
Hingga kini, Masjid Agung Banten tetap dipadati banyak jamaah, wisatawan religi, serta peziarah di hari-hari biasa maupun hari libur.
Baca Juga: Fakta Unik Tentang 7 Negara di Dunia yang Mirip Indonesia, Jangan Sampai Keliru
Letak Masjid ini berdekatan dengan Vihara Avalokitesvara dan kerajaan Kaibon loh.
Atau lebih tepatnya, Masjid Agung Banten berlokasi di Jl. Komp. Masjid Agung Banten, RT./RW/RW.001/011, Desa Banten, Kec. Kasemen, Kota Serang, Banten.
Setelah dilakukan revitalisasi, Masjid Agung Banten hadir dengan wajah barunya yakni bernuansa khas Madinah yang memiliki replika atap atau payung peneduh.
Nah, itulah asal usul Masjid Agung Banten dan keunikannya yang jarang diketahui banyak orang, orang Banten wajib tahu.***