Pekan Ekonomi Kreatif Dongkrak Kopi Lebak

11 Desember 2018, 23:00 WIB
kopi bubuk dan biji kopi ilustrasi

KABAR BANTEN - Gelaran Pekan Ekonomi Kreatif di Stadion Ona Rangkasbitung, memberikan dampak positif pada sejumlah pelaku ekonomi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memenuhi gerai-gerai yang disediakan panitia.

Salah satu gerai UMKM yang menjadi buruan warga adalah gerai Kopi Bubuk dengan merek dagang ”Serboek Bidji Kofie Lebbak”.

Banyaknya pengunjung yang penasaran dengan kopi yang diklaim 100% original itu memberikan keuntungan pada perajin kopi yang membuka gerainya sepanjang pelaksanaan pameran.

Pengunjung tertarik membeli kopi merek "Lebbak" setelah meminum secara gratis yang disediakan di stan itu, dan akhirnya membeli dengan jumlah cukup banyak untuk dijadikan buah tangan.

"Kami sangat terbantu adanya pameran itu,karena omzet pendapatan meningkat. Selama sepekan mengikuti pameran ini, kami meraup keuntungan sekitar Rp 20 juta," kata Milan (45) seorang perajin kopi merek "Lebbak" saat ditemui di stan pameran "Pekan ekonomi kreatif" di Lebak, Ahad (9/12/2018).

Dijelaskan, kelebihan kopi merek "Lebbak" rasanya pahit, hangat dan beraroma juga tidak menggunakan bahan pengawet. Selain itu juga masuk organik karena didatangkan dari petani di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak.

”Perkebunan kopi yang memasok kopi pada kami dipastikan tidak terpapar pupuk kimia karena tumbuh di lahan-lahan perbukitan. Kami menampung kopi jenis arabica, yang cukup banyak tersedia di Lebak,” ujarnya.

Menurutnya, produk kopi merek "Lebbak" belum genap setahun dengan menyerap sejumlah tenaga kerja. Meski pemasaran produk kopi tersebut belum masuk ke pasar domestik, namun prospek usaha cukup menjanjikan dan mulai berkembang.

”Saat ini, kami memasarkan produk kopi melalui internet secara online, dengan harga jual bervariasi antara Rp 2.000 sampai Rp 50.000 per kemasan. Selain permintaan dari Lebak, kami juga telah menerima pesanan dari luar daerah seperti Jakarta, Bogor dan Bandung, serta sejumlah daerah lain di Jawa Barat,” ucapnya.

Diakuinya, Pemerintah daerah sangat mendorong kemajuan usaha kopi merek "Lebbak" dengan memberikan pembinaan-pembinaan hingga pemberian sertifikasi halal yang diterbitkan MUI Provinsi Banten.

”Pemkab juga membantu upaya peningkatan kualitas pengemasan hingga pemasangan barcode produk, dan diberikan kesempatan untuk membuka gerai pada pameran Pekan ekonomi kreatif. Kami berharap ke depan produk kopi merek "Lebbak" bisa menembus pasar domestik dan mancanegara," katanya.

Kepala Seksi Data dan Informasi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Siti Samsiah mengatakan, saat ini jumlah perajin kopi cukup berkembang karena didukung bahan baku melimpah.

”Kehadiran perajin kopi tentu dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat juga penyerapan lapangan pekerjaan. Saat ini, produk kopi lokal yang sudah terkenal di antaranya merek "Leuit Baduy dan "Kupu-kupu". Kami terus mengoptimalkan pembinaan agar produk kerajinan kopi bisa menjadi andalan ekonomi masyarakat," tutur Siti Samsiah.***

Editor: Kabar Banten

Tags

Terkini

Terpopuler