Siapkan 3.987 Ton, Bulog Serang Pastikan Pasokan Beras Aman Hingga 4 Bulan ke Depan

17 Februari 2023, 11:45 WIB
Sejumlah pekerja saat menata beras di gudang Perum Bulog Subdivre Serang. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Subdivre Serang memastikan persediaan beras di wilayah Kota Serang aman.

Persediaan beras yang disiapkan sebanyak 3.987 ton dan mencukupi hingga empat bulan ke depan, sampai lebaran idul fitri 2023.

Kepala Seksi (Kasi) Operasional Bulog Sub Divre Serang Muhammad Rizal mengatakan, per tanggal 16 Februari 2023 persediaan atau stok beras di gudang Bulog Serang sebanyak 3.987 ton.

Baca Juga: Pemohon KTP Digital di Kota Serang Minim Peminat, Baru 1.000 Warga Terdaftar

Ketersediaan beras tersebut cukup hingga ramadan, bahkan sampai empat bulan ke depan.

"Dengan asumsi rata-rata penyaluran 1.000 ton per bulan, maka stok akan bertahan hingga empat bulan ke depan. Stok beras kami per hari ini sebanyak 3.987 ton, jadi stok beras aman," katanya kepada Kabar Banten, Kamis 16 Februari 2023.

Ribuan ton beras tersebut, dikatakan dia, untuk memenuhi kebutuhan di sejumlah pasar di tiga daerah.

Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon, dengan rata-rata penyaluran secara keseluruhan sebanyak 1.000 ton beras setiap bulan.

"Jadi perbulan kami salurkan 1.000 ton beras, artinya ketersediaan beras aman," ucapnya.

Sementara itu, untuk penyerapan gabah kering giling atau GKG dari petani lokal, pihaknya belum melakukan perihal tersebut.

Sebab, belum masuk masa panen, dan akan mulai dilakukan pada bulan Maret mendatang.

"Untuk serapan gabah kering giling belum kami mulai. Rencana mulai bulan menyerap (dari petani lokal) bulan maret nanti," ujarnya.

Pada tahun 2021 lalu, dia menjelaskan, Perum Bulog Subdivre Serang menyerap gabah kering giling dari petani lokal yang tersebar di Kota dan Kabupaten Serang sebanyak 4.000 ton.

Sedangkan untuk tahun ini belum bisa dipastikan seberapa banyak serapan tersebut, mengingat sejumlah petani mulai menjual hasil panennya ke PT Wilmar Padi Indonesia (WPI).

"Kalau tahun 2021, kami bisa menyerap hingga 4.000 ton gabah kering giling," tuturnya.

Baca Juga: Trotoar di Kota Serang Beralih Fungsi Jadi Tempat Berjualan, DPRD Minta Pemkot Bangun Fasilitas Pedagang

Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DKP3) Kota Serang Sony August mengatakan, para petani di Kota Serang lebih memilih menjual hasil panennya kepada PT Wilmar karena dihargai sebesar Rp5.300 per kilogram.

Sedangkan Perum Bulog hanya mampu membeli gabah sebesar Rp4.300 per kilogram kepada petani di Kota Serang.

"Kalau petani pasti memilih untuk menjual yang untung. Makanya kami ingin kerja sama dengan wilmar, karena mereka berani membeli ke petani dengan harga tinggi dikisaran harga Rp5.300 perkilo. Kalau Bulog kan hanya Rp4.300, beda Rp1.000," ujarnya.***

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler