Uniknya Orang Baduy, Gunakan Bantal Untuk Kaki, Ternyata Ini Alasannya

2 Mei 2023, 12:30 WIB
Potret anak-anak suku Baduy Luar. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Bagi masyarakat Suku Baduy, kaki merupakan salah satu anggota tubuh yang paling berjasa dalam hidupnya, karena digunakan untuk berjalan kaki dan aktivitas sehari-hari.

 

Berdasarkan informasi yang dihimpun kabarbanten.pikiran-rakyat.com, alasan orang Suku Baduy memberikan bantal pada kakinya, karena selama ini yang paling sering digunakan untuk bekerja adalah kaki.

Sehingga, orang Suku Baduy sangat menghargai itu dan memberikan perhatian lebih kepada kakinya dan membiarkan kepala tanpa bantal ketika tidur.

Baca Juga: Kebiasaan Orang Suku Baduy, Tak Kenal Sabun dan Kendaraan, Selalu Berbicara Jujur Serta Santun Dalam Bersikap

Tubuhnya yang kekar dengan otot-ototnya yang gempal bisa dijadikan sebagai petunjuk, jika orang Suku Baduy merupakan seorang pekerja keras.

Bahkan, telapak tangannya pun terlihat kasar, terutama pada bagian kakinya yang tak pernah mengenakan sandal atau pun alas kaki lainnya.

Karena yang mereka ketahui, kaki yang kuat merupakan satu-satunya alat transportasi bagi orang Suku Baduy kemana pun mereka pergi.

Terkecuali Suku Baduy Luar yang suka berpergian ke kota menggunakan kendaraan bermotor hingga kereta api dan angkutan umum.

Kebiasaan masyarakat Suku Baduy baik Luar maupun Dalam kesehariannya adalah mencangkul dan berkebun, atau meladang.

Sebagian lainnya membuat gula aren yang terbuat dari air nira, hingga memanen madu hutan yang menjadi salah satu keahlian mereka.

Sedangkan, untuk kaum wanita biasanya akan membuat kerajinan kain tenun atau membatik, serta menumbuk padi secara tradisional menggunakan lesung dan alu.

Baca Juga: Potret Orang Baduy, Perbedaan Suku Baduy Dalam dan Luar, Serta Pakaian Harian yang Biasa Dikenakan

Meski demikian, sebenarnya orang Baduy khususnya Suku Baduy Dalam selalu menutup diri dan menaruh curiga terhadap orang asing yang baru dikenalnya.

Dialog pun terjadi bila sudah saling mengenal dan tau satu sama lain, terlebih orang di luar Suku Baduy, dan dari bahasa yang digunakan bisa disimak kalimat yang mengandung makna cukup dalam.

Bila ditanya, orang Baduy akan menjawab apa adanya dan cukup dengan mengatakan iya atau tidak, misalnya 'teu wasa' yang artinya tak kuasa mengatakan jika ada hal-hal tertentu yang tidak bisa dikatakan kepada orang luar Baduy.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler