BNPB Sebut Bencana Tsunami Masih Jadi Ancaman di Kabupaten Serang, Begini yang Harus Dipahami Masyarakat

26 Mei 2023, 10:36 WIB
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah bersama Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi saat berbincang di pendopo Bupati Serang, Kamis 25 Mei 2023. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Badan Penanggulangan Bencana Nasional atau BNPB menyebutkan Kabupaten Serang berada di wilayah megatrus, sehingga banyak memiliki potensi bencana.

Oleh karena itu masyarakat di Kabupaten Serang diminta untuk memahami kondisi wilayahnya masing-masing terkait potensi bencana tersebut.

Deputi Bidang Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Nasional atau BNPB Prasinta Dewi mengatakan dalam rangka sosialisasi peringatan dini dan penguatan masyarakat dirinya hadir ke Kabupaten Serang. Agar masyarakat paham bahwa mereka tinggal di daerah bencana.

Baca Juga: Raperda Pengembangan Industri 2023-2043 di Kabupaten Serang Disusun, Begini Poin-poin yang Diatur

"Masyarakat juga harus paham bagaimana melakukan penyelamatan diri ketika bencana terjadi," ujarnya kepada Kabar Banten saat ditemui di pendopo Bupati Serang, Kamis 25 Mei 2023.

Prasinta mengatakan saat ini banyak kemajuan terkait pemahaman bencana masyarakat Kabupaten Serang.

Hal itu berkat upaya BPBD yang sudah membantu program dari BNPB. Menurut dia yang perlu mendapat perhatian adalah pendatang.

Dimana apabila terjadi bencana mereka tidak tahu harus berbuat apa, ketika terdampak datanya masuk ke Kabupaten Serang.

"Ini bagaimana diseminasi informasi itu bisa disebarkan bukan hanya di lingkungan internal tapi juga bagi pendatang juga," ucapnya.

Menurut dia Kabupaten Serang termasuk wilayah yang punya cukup tinggi ancaman bencana.

Sebab berada di selatan arah termasuk wilayah megatrus dan juga ada Gunung Anak Krakatau.

Bencana yang mungkin terjadi ada tsunami, bencana teknologi industri kimia dan banjir.

Dari sisi pencegahan yang harus dilakukan adalah bagaimana menguatkan masyarakat.

"Tentunya harus didukung dengan pengetahuan edukasi literasi terus alat peringatan dini, didukung juga rambu rambu, jalur evakuasi, penentuan titik kumpul itu harus diketahui masyarakat," ucapnya.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, dari BNPB telah banyak menurunkan program ke Kabupaten Serang.

Kedatangan kali ini berkaitan dengan sosialisasi terhadap masyarakat, agar mereka paham benar terkait bencana.

"Karena masyarakat yang tinggal di Anyer Cinangka seperti disampaikan punya potensi bencana disana karena ada GAK, industri kimia, supaya mereka paham bahwa mereka hidup di daerah bencana," ujarnya.

Baca Juga: SMPN 1 Kota Serang Gelar Festival Hasil Belajar, Siswa Pamerkan Hasil Panen dan Pemilihan Duta Sekolah

Ia mengatakan, dengan masyarakat paham bencana, mereka bisa tahu tanda datangnya bencana.

Kemudian mereka juga tahu persis apa yang harus dilakukan untuk mencegah korban bencana terhadap masyarakat.

Kemudian kata Tatu, ia juga sempat berdiskusi dengan Deputi bidang pencegahan BNPB Prasinta Dewi karena Anyer Cinangka adalah daerah pariwisata maka ia ingin melibatkan dunia usaha atau perhotelan untuk penanganan bencana.

"Karena kita tahu 2018 ketika tsunami terjadi korbannya bukan dari masyarakat. Sebagian besar penghuni hotel," ucapnya.

Oleh karena itu bagaimana caranya di hotel ada petugas yang nantinya harus memantau terus kondisi laut.

Kemudian setiap waktu dari BNPB dan BPBD yang tahu persis juga turut memantau kondisi laut.

"Karena begitu di 2018 masyarakat melihat laut tahu ada tanda tanda yang lain dan mereka lari ke bukit dan selamat. Tapi saya selaku Pemda harus menjamin keamanan, kenyamanan para penghuni hotel. Karena mereka adalah tamu kita dan ini keterlibatan pegawai hotel dan pemilik hotel ini yang kita ajak," tuturnya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler