Hindari Penyakit LSD Serang Hewan Kurban di Kabupaten Serang, Begini Arahan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah

5 Juni 2023, 10:14 WIB
Penampakan hewan kurban di Kabupaten Serang, peternak perlu mewaspadai penyakit LSD. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Keberadaan penyakit Lumpy Skin Disease atau penyakit LSD menjadi perhatian jelang hara raya kurban atau Iduladha.

Penyakit LSD tersebut ditularkan melalui serangga seperti nyamuk, lalat dan kutu.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan seperti tahun lalu, ketika ada wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK untuk tahun ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan atau DKPP  diminta untuk lebih waspada termasuk terhadap penyakit LSD. 

Baca Juga: Jelang Hari Raya Kurban, Penyakit LSD Harus Diwaspadai di Kabupaten Serang, Begini Ciri-cirinya

"Lebih harus berjarak hewan masuk kesininya, supaya pemeriksaan juga lebih bisa tertangani," ujarnya kepada Kabar Banten, Rabu 31 Mei 2023.

Menurut dia, apabila hewan masuk ke Kabupaten Serang terlalu berdekatan jaraknya, maka akan sulit diawasi. Sebab tenaga yang ada terbatas.

"Saya instruksikan lagi ke distan supaya berkordinasi dengan penjual hewan kurban. Kan yang jualan hewan kurban biasanya itu-itu saja orangnya," tuturnya.

Ia akan minta agar distan berkoordinasi dengan lapak terkait titik jualan, hingga diminta agar lebih awal masuk ke Kabupaten Serangnya apabila didatangkan dari luar.

"Minta lebih awal masuk, dicek seperti kemarin ketika nangani PMK. Takutnya (LSD) nular ke manusia," katanya.

Baca Juga: Mengenal Penyakit LSD pada Hewan Kurban, Berikut Penjelasannya

Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPP Kabupaten Serang Turut Kristanto untuk saat ini pihaknya belum melakukan survei kedatangan hewan kurban.

Namun biasanya pedagang besar sudah mulai kedatangan hewan kurban.

Jika melihat tahun lalu, kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Serang sangat banyak mencapai ribuan. Dominasi masih kambing.

"Ketersediaan masih suplai dari luar banyak. Biasanya sumber hewan kurban kita dari Priangan Jabar, ada beberapa dari Lampung, banyaknya Jabar. Kalau kambing Jateng, kalau sapi Jateng, Jatim, Sumatera atau Madura, Lombok ada," ujarnya.

Tutur mengatakan, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit LSD yang harus dilakukan adalah menjaga kebersihan kandang.

Sebab penyakit LSD menyebar melalui lalat, nyamuk dan kutu.

"Jadi sebisa mungkin kandang bersih, seminimal mungkin ada lalat, nyamuk dan kutu. Kalau bisa diatur lalu lintas kandang jangan banyak ke kandang lain, untuk peternak," ucapnya.

"Dibatasi lah, untuk pedagang kurban cukup lihat dari jauh, khawatir dia dari tempat lain khawatir ada yang kena penyakit terbawa ke lapak lain dan menularkan. Dikontrol saja lalu lintas orang ke lapak ke kandang atau siapkan pencuci tangan untuk pengunjung ke lapak," sambung Tutur. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler