Sambut Iduladha 1444 H, Berikut 5 Amalan Sunnah Sebelum dan Sesudah Shalat Id, Antara Lain Jangan Makan Dulu

29 Juni 2023, 05:59 WIB
Ilustrasi amalan sunnah shalat Idul Adha 1444 H /Freepik/@Sketchepedia

KABAR BANTEN - Pemerintah telah menetapkan Hari Raya Iduladha 1444 H bertepatan dengan tanggal 29 Juni 2023. Salah satu amalan sunnah pada Hari Rayap Iduladha yakni shalat sunnah Shalat Iduladha.

Artikel ini akan menyajikan amalan sunnah sebelum dan sesudah melaksanakan Shalat Iduladha.

Mengutip dari laman mui.or.id yang bersumber dari kitab al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh karya Syekh Wahbah Zuhaili, berikut enam amalan sunnah sebelum dan sesudah Shalat Iduladha.

Baca Juga: Deretan Twibbon Idul Adha 1444 H Tahun 2023, Gunakan untuk Ikut Serta Memperingatinya

Pertama, Menghidupkan malam takbiran.

Hal pertama dalam meyambut hari raya adalah dengan menghidupkan malam Idul Adha.

Masyarakat kita biasa menyebutnya malam takbiran karena memang, di malam ini takbir saling bersahutan.

Kita dianjurkan menghidupkan malam ini dengan rupa dzikir, terutama takbir, shalawat, shalat malam dan lain sebagainya.

Terlebih, malam takbiran ini merupakan salah satu dari waktu mustajab, di mana besar kemungkinan doa kita dikabulkan Allah SWT.

Baca Juga: 25 Twibbon Idul Adha 1444 H Tahun 2023, Cocok untuk Status WhatsApp

Kedua, mandi, memakai wewangian, dan mengenakan pakaian paling bagus.

Hal ini dianalogikan dengan shalat Jumat. Nabi SAW sering mengingatkan jika seorang muslim hendak beribadah secara berjamaah agar mandi terlebih dahulu.

Juga memakai wewangian supaya selain menjadikan diri sendiri segar, juga agar orang lain tidak terganggu dengan aroma tak sedap dari badan kita.

Tidak lupa pula kenakan pakaian terbaik yang kita miliki, karena ini dianjurkan dan diamalkan oleh Sahabat Nabi SAW.

Ketiga, berangkat ke tempat shalat dengan berjalan kaki.

Amalan lainnya pada saat Idul Adha adalah berjalan kaki ketika kita berangkat menuju ke tempat shalat Id. Hal ini tentu berdasarkan kebiasaan atau Sunnah Rasulullah.

Di mana Rasulullah tidak pernah menunggangi tunggangan saat berangkat menuju ke tempat shalat Id.

Kemudian biasanya antara jalan pergi dan pulang, Rasulullah menempuh jalan yang berbeda.

Dari sahabat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:

كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

“Nabi SAW ketika shalat ‘ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.” (HR. Bukhari no. 986)

Kemudian sahabat Ibnu Umar ra. juga berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

“Rasulullah SAW biasa berangkat sholat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang juga dengan berjalan kaki.” (HR. Ibnu Majah no. 1295)

Keempat, tidak makan terlebih dahulu sebelum shalat Sunnah Idul Adha.

Berbeda dengan Idul Fitri, saat Idul Adha kita dianjurkan untuk tidak terburu-buru sarapan. Sebaiknya, kita makan setelah shalat.

Bahkan, jika memungkinkan, kita baru makan setelah daging kurban telah siap disantap.

Kelima, menunjukkan keceriaan serta pererat silaturahim.

Dua hari raya, baik Idul Fitri maupun Iduladha merupakan hari kegembiraan bagi umat muslim. Karenanya, pada saat hari raya, kita dianjurkan menunjukkan keceriaan kita.

Selain itu,  kita juga dianjurkan mempererat silaturahim dengan mengunjungi sanak saudara di hari bahagia ini.

Setelah itu, bisa menghadiri penyembelihan hewan kurban dan turut membagikan daging kurban kepada masyarakat.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: mui.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler