Seratusan Kepala Keluarga di Kasemen Terdampak Kekeringan

15 Agustus 2023, 12:14 WIB
Sejumlah warga di Kecamatan Kasemen yang antre untuk mendapatkan air bersih, dampak dari kekeringan pada saat fenomena el nino melanda tahun 2019 lalu. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Sekitar seratusan Kepala Keluarga (KK) di Lingkungan Ambon, Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang terdampak kekeringan, dan krisis air bersih.

 

Hal itu terjadi diakibatkan dampak dari musim kemarau dan diperparah dengan adanya fenomena el nino yang terjadi sejak Juli hingga September 2023 mendatang.

Ketua RT lingkungan Ambon, Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen Marsim mengatakan, terdapat sekitar seratusan KK warganya yang mengalami atau terdampak kekeringan.

Baca Juga: Kecamatan Kasemen Paling Rawan Kekeringan, BPBD Kota Serang Mulai Distribusi Air Bersih

Sebab, rata-rata sumur warga di sana yang menjadi satu-satunya sumber air bersih tidak lagi mengeluarkan air dan kering akibat kemarau sejak Juli 2023 lalu.

"Hampir semua rumah warga, sumur airnya itu kering. Ada sekitar 100 kepala keluarga yang memang sulit mendapatkan air bersih sekarang-sekarang ini, karena memang lagi musim kemarau. Ditambah dengan pipanisasi air dari PDAM yang sering macet," katanya, Senin 14 Agustus 2023.

Namun, kata dia, masih ada beberapa rumah yang sumurnya tetap mengeluarkan sumber air meski tidak sebanyak seperti biasanya.

Namun, setidaknya kebutuhan harian mereka tercukupi walaupun tetap harus berhemat.

"Ada yang masih teraliri air, paling hanya sepuluh rumah yang masih ada, selebihnya kering kerontang," ujarnya.

Meski demikian, dikatakan dia, terdapat satu sumber mata air yang menjadi andalan masyarakat di lingkungannya.

Biasanya, warga mengambil air di sumur tersebut pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada pagi harinya.

"Ada satu sumur. Jadi, kalau malam warga ngambil air pakai gerobak, malah sampai pagi ada saja warga yang sengaja datang buat ambil air," tuturnya.

Mayoritas, dia menuturkan, untuk memenuhi kebutuhan air minum dan beberapa hal lainnya, warga memanfaatkan atau membeli air galon isi ulang.

Tak sedikit juga warga yang masih menggunakan air sumur untuk memasak, karena membeli air dirasa cukup boros.

"Biasanya beli isi ulang buat minum. Kalau masak masih pakai air sumur, makanya ramai terus, karena ini satu-satunya sumber air yang masih ada," ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Camat Kasemen Kristianto mengatakan, Kecamatan Kasemen merupakan wilayah paling terdampak kekeringan setiap kali musim kemarau datang.

Khususnya di lingkungan atau Kampung Ambon dan Kampung Priyai Masjid.

Baca Juga: PDAM Macet Hingga Mengeluarkan Air Berwarna Merah, Masyarakat Kasemen Krisis Air Bersih

"Memang seperti itu. Sebetulnya kalau tidak berkepanjangan warga masih bisa nyari air bersih. Tapi, sekarang ini sumur mereka kering," ujarnya.

Selain itu, sebagian besar wilayah di Kecamatan Kasemen tidak memiliki sumber air yang layak konsumsi, bahkan payau dan belum dialiri air bersih melalui pipanisasi perusahaan daerah air minum (PDAM) baik dari Tirta Albantani maupun Tirta Madani milik Pemerintah Kota (Pemkot) Serang.

"Air di sini payau, karena dekat laut. Kampung ambon ini juga belum teraliri PDAM," ucapnya.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler