3.409 KK Terdampak, 4 Kecamatan di Kota Serang Krisis Air Bersih

12 September 2023, 12:45 WIB
Sejumlah anak bermain di saluran irigasi yang menjadi salah satu sumber air warga di Kelurahan Kilasah, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Saat ini, kondisinya kering kerontang dan hanya menyisakan lumpur hitam. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Sebanyak empat kecamatan di Kota Serang mengalami krisis air bersih, akibat fenomena El Nino atau kemarau panjang yang terjadi sejak Agustus 2023 lalu.

 

Tercatat, sekitar 3.409 kepala keluarga (KK) dan 3.808 jiwa terdampak kekeringan, yang tersebar di 21 wilayah atau lingkungan.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang Diat Hermawan mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun sejak awal Agustus 2023 lalu, hingga Minggu 10 September 2023, tercatat sebanyak 21 lingkungan atau kampung dari empat kecamatan di Kota Serang mengalami krisis air bersih.

Baca Juga: Kekeringan di Kota Serang Meluas, Ribuan Jiwa Krisis Air Bersih, Berikut Daftar Wilayah Terdampak

"Untuk rincian datanya, di Kecamatan Kasemen sebanyak 17 desa atau lingkungan yang terdampak kekeringan dan mengalami krisis air bersih. Kemudian, Taktakan dua wilayah, Walantaka satu, serta Kecamatan Serang satu titik," katanya, Senin 11/9/2023.

Sementara, per tanggal 10 September 2023, dikatakan dia, total keseluruhan pendistribusian air bersih di Kota Serang sudah mencapai 200.000 liter.

Dengan rata-rata pengiriman setiap wilayah sekitar 5.000 sampai 10.000 liter air.

"Sesuai kebutuhan masyarakat, dan memang kami rutin setiap hari melakukan pengiriman air bersih," ujarnya.

Diperkirakan, kata dia, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, fenomena el nino yang terjadi di wilayah Indonesia diperkirakan akan berlangsung hingga Desember mendatang.

"Tapi, mudah-mudahan tidak sampai akhir tahun, dan memang beberapa wilayah di Banten sudah ada yang mulai turun hujan," tuturnya.

Dia menjelaskan, fenomena el nino yang terjadi saat ini, merupakan musiman setiap empat tahun sekali.

Seperti pada tahun 2016 lalu, kemarau panjang akibat el nino pernah terjadi, kemudian tahun 2019 hal itu pun berulang kembali.

"Dan tahun 2023 ini, diperkirakan menjadi yang cukup parah. Tahun 2019 tidak separah tahun ini, tapi lebih parah lagi tahun 2016," ucapnya.

Asisten Daerah (Asda) II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Serang Yudi Suryadi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk melakukan penanganan kekeringan atau krisis air bersih di Kota Serang.

Baca Juga: Tercatat 10 Titik Alami Kekeringan, Kecamatan Kasemen Krisis Air Bersih

Salah satunya, membangun jaringan distribusi utama (JDU) untuk penyaluran air bersih melalui sambungan rumah (SR).

Dengan anggaran yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) yang diberikan oleh Pemerintah Pusat sekitar Rp15 miliar.

"Mudah-mudahan tahun ini sudah rampung dikerjakan. Jadi, kami mendapat bantuan dari dana alokasi khusus (DAK) untuk membangun JDU yang nantinya akan mengaliri air bersih ke rumah-rumah warga. Itu salah satu upaya dari pemkot," ujarnya.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler