KABAR BANTEN - Di daerah Kibin Kabupaten Serang Banten terdapat sebuah situs yang diperkirakan merupakan peninggalan masa megalitikum.
Situs tersebut yaitu Situs Patapan, situs ini konon pernah disinggahi oleh Sultan Maulana Hasanuddin dan Prabu Pucuk Umun.
Penasaran dengan sejarah Situs Patapan ini, simak artikel berikut sampai tuntas.
Dikutip Kabar Banten dari video YouTube channel sriyanto vlog, berikut sejarah Situs Patapan di Desa Nagara Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang Banten:
Sejarah Situs Patapan
Situs Patapan berada di Desa Nagara Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang Banten, situs ini ditetapkan sebagai cagar budaya Kabupaten Serang.
Situs Patapan merupakan situs peninggalan bersejarah berupa batu punden berundak berbentuk pelinggih dan altar atau lapik.
Konon di area batu punden berundak tersebut sebelumnya ada sebuah bangunan candi.
Baca Juga: Tugu Kilometer Nol Tambang Emas Antam Cikotok di Lebak, Bukti Sejarah Berkilaunya Banten Selatan
Letak Situs Patapan berada di atas bukit, situs ini diyakini sebagai peninggalan pada masa megalitikum.
Situs ini dinamakan 'Situs Patapan', mempunyai sejarah pada abad ke delapan bangunan ini dibuat untuk digunakan oleh Para Raja Hindu sebagai tempat bertapa, altar dan pemujaan.
Konon Situs Patapan ini pernah juga menjadi tempat persembunyian Prabu Pucuk Umun yang melarikan diri setelah dikalahkan oleh Sultan Maulana Hasanuddin.
Prabu Pucuk Umun menolak memeluk agama Islam yang disebarkan oleh Sultan Maulana Hasanuddin.
Prabu Pucuk Umun pun mengajukan perjanjian dengan Sultan Maulana Hasanuddin dengan mengadakan Sambung Ayam.
Prabu Pucuk Umun harus menerima kekalahan dalam Sambung Ayam tersebut dan di Situs Patapan ini sang prabu melarikan diri dari kejaran sang Sultan.
Setelah sekian lama tinggal di area Situs Patapan, keberadaan Prabu Pucuk Umun pun di ketahui oleh sang sultan.
Prabu Pucuk Umun beserta pengikutnya kembali melarikan diri dan terpaksa menceburkan diri ke Rawa Ciateul setelah itu kabar sang prabu pun tidak diketahui rimbanya.
Rawa Ciateul tempat menghilang Prabu Pucuk Umun tersebut saat ini bernama Kampung Hunian.
Setelah Prabu Pucuk Umun melarikan diri, Situs Patapan oleh Sultan Maulana Hasanuddin dijadikan sebagai tempat pertemuan alim ulama untuk penyebaran agama Islam di Banten.
Fisik Situs Patapan
Karena posisi situs ini berada di atas, dari tepi jalan tersedia 27 anak tangga.
Anak tangga menuju Situs Patapan ini terbuat dari material semen.
Di area Situs Patapan terdapat tiga batu-batuan pelinggih dan satu batu punden berundak berupa altar, terdapat juga batu-batuan kecil yang berserakan dan beraturan.
Terdapat juga banyak batu-batuan yang masih terkubur di dalam tanah.
Di sekeliling area situs terdapat pohon-pohon besar yang rindang dan diantaranya pohon tersebut ada yang berumur sangat tua.
Area Situs Patapan dipasang pagar besi berwarna hitam.
Demikian sejarah Situs Patapan di Desa Nagara Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang Banten, semoga bisa menjadi inspirasi yang bermanfaat.***