Desy Ratnasari Berbicara Soal Literasi, Sebut Relawan di Kabupaten Serang Beruntung Digaji Sajuta

24 September 2023, 15:51 WIB
Anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari saat menjelaskan terkait literasi di Kabupaten Serang ada relawan digaji sajuta, Jumat 22 September 2023. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari memuji peran relawan di taman baca mandiri atau TBM di Kabupaten Serang yang hanya digaji sajuta selama 15 tahun.

Sebab dengan digaji sajuta menurut Desy Ratnasari para relawan tersebut telah melakukan investasi besar.

Pujian terhadap relawan TBM yang digaji sajuta di Kabupaten Serang tersebut diungkapkan Desy Ratnasari saat mengikuti kunjungan kerja Komisi X DPR RI ke pendopo Bupati Serang, Jumat 22 September 2023.

Baca Juga: Puncak HUT ke 55 Kadin Indonesia Tingkat Provinsi Banten, dari Senam Pagi Hingga Bagi Bagi Doorprize

Rombongan Komisi X DPR RI di terima langsung Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, PJ Sekda Nanang Supriatna, kepala DPKD Aber Nurhadi, Kepala Disdikbud Asep Nugrahajaya dan sejumlah pejabat eselon II dan III lainnya.

Desy Ratnasari mengatakan, dalam konteks ingin meningkatkan literasi minat baca, kebiasaan baca agar menjadi cerdas, apabila paradigma berfikir atau mindset pemangku kebijakan tidak dalam konteks investasi maka tidak akan terwujud.

"Kalau kita bicara investasi jangka panjang berarti harus berkelanjutan dialokasikan anggarannya untuk semua untuk SDM , infrastruktur, fasilitasnya," ujarnya saat berbicara dalam kegiatan kungker Komisi X.

Menurut dia, apabila pola pikirnya hanya temporer memberdayakan manusia hanya dengan memberi bantuan langsung tunai atau BLT maka hanya akan membuat orang tergantung efeknya.

Maka seperti kata pribahasa kata dia, dalam memberantas kemiskinan bisa dengan memberikan pancing atau ikan.

Jika memberikan pancing maka dia akan berdaya.

Namun bila selalu diberi ikan pada masyarakat sifatnya temporer dalam mendidik maka akan jadi tergantung.

"Kita maunya bawa kemana karena yang kita putuskan hari ini akan berdampak pada anak-anak kita selanjutnya," ucapnya.

Kemudian dalam konteks mengubah sesuatu diakui dia tidak mudah.

Ketika punya minat belum tentu akan pergi ke perpustakaan, sebab memiliki prioritas lain dalam berperilaku.

"Misal mau beli buku atau baso, beli buku atau beras. Karena itu bukan kebutuhan primer membeli buku. Oleh karena itu selama semua taraf masyarakat belum mumpuni mencukupi kebutuhan dasar mereka, buku bukan jadi pilihan utama," katanya.

Oleh karena itu menjadi pilihan apakah akan menjalankan bersama kebijakan ekonomi agar meningkat disertai pendidikan yang merata.

Kemudian ia juga menyoroti masalah relawan TBM yang mendapat gaji sajuta alias sabar jujur dan tawakal selama 15 tahun.

Menurut dia, hal itu menjadi investasi yang besar.

Bahkan pelantun lagu Tenda Biru itu sempat mengutip salah satu arti potongan ayat yang terpampang di dinding pendopo Bupati Serang, yang berbunyi hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan menyeru kepada maruf dan mencegah dari yang mungkar mereka orang yang beruntung.

"Kalian sudah termasuk orang beruntung, karena investasinya-investasinya 15 tahun tidak diberi gaji, Allah pasti beri rizki yang baik. Berarti Allah kasih investasi yang lain," tuturnya.

Baca Juga: Menara Masjid Agung Cilegon Dirobohkan VOC, Picu Amarah Ki Wasyid Hingga Terjadilah Peristiwa Bersejarah Ini

Namun kata dia, apabila keinginannya tidak menjadi relawan karena tidak digaji tapi ingin bergaji yang disebut honorer maka bisa berafiliasi dengan kepala desanya.

Sehingga nantinya bukan lagi TBM yang bersifat swadaya masyarakat tapi menjadi perpustakaan desa.

"Bagaimana caranya supaya mengakses anggaran dana desa sebagai perpustakaan desa? kalau perpustakaan desa itu mulai dari nol Pasti anggaran besar tidak semua kades punya tingkat interaksi keuangan dana desanya untuk dialokasikan ke arah TBM atau bangun perpustakaan desa," ujarnya.

Oleh karena itu disarankan untuk berkolaborasi dengan kades agar bisa dicantolkan menjadi perpustakaan desa.

"Jadi bukan TBM lagi, jadi tetap bisa jadi pegawai honorer bukan relawan lagi. Karena relawan pasti sajuta (sabar jujur dan tawakal)," katanya.

Pada kesempatan itu ia juga mendoakan agar pembangunan gedung perpustakaan di lahan seluas 2 hektare di Kabupaten Serang bisa cepat realisasi.

"Mudah-mudahan 2025 bisa membangun fasilitas fisik dan dimudahkan," ucapnya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler