Harga Beras Masih Mahal, di Pasar Rangkasbitung Cuma Turun Segini

27 Oktober 2023, 07:35 WIB
Pedagang beras di Pasar Rangkasbitung. Harga beras mulai berangsur turun meski tidak signifikan. /Dok. Kabar Banten/

KABAR BANTEN - Harga beras di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak yang sebelumnya naik saat ini berangsur turun. 

Mulai turunnya harga beras itu berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Kamis 26 Oktober 2023.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Kabupaten Lebak Yani mengatakan, dalam sepekan terakhir harga beras cenderung turun, namun tidak terlalu signifikan.

Baca Juga: 29.717 Keluarga di Kota Serang Dapat Bantuan Beras

“Ya, sudah turun namun tidak terlalu signifikan. Penurunannya hanya sebesar Rp 300 hingga Rp 400 per kilogram," kata Yani.

Dia menyebutkan, untuk harga beras yang berlaku di Pasar Rangkasbitung saat ini yakni jenis KW I yang semula Rp13.500 per kilogram turun menjadi Rp13.100 per kilogram. 

Untuk jenis beras KW II yang semula Rp12.500 per kilogram saat ini turun menjadi sebesar Rp12.200 per kilogram.

Diungkapkan Yani, harga beras yang cenderung naik turun disebabkan faktor cuaca yang sangat mempengaruhi harga beras di pasaran.

“Faktornya ada dari sisi cuaca ekstrem dan el nino. Sehingga harga gabah yang naik, dan beberapa wilayah produsen mengalami gagal panen,” ungkapnya.

Selain itu cuaca masih menjadi faktor utama yang mengakibatkan petani gagal panen. Kekeringan yang terjadi selama empat bulan lamanya berpengaruh pada harga gabah.

Warga Rangkasbitung Lina berharap harga beras di Pasar Rangkasbitung dapat segera stabil dan tidak menjadikan beban kepada masyarakat.

“Segera turun lah harganya, karena kewalahan juga kalau terus-menerus naik. Kami berharap cepat turun ke harga Rp8.000 sampai Rp10.000 per kilogram kalau bisa ya,” tuturnya.

Baca Juga: Keunikan Pasar Terapung Muara Kuin Sungai Barito Banjarmasin, Pasar Terapung Tertua di Indonesia

Senada dikemukakan Dewi warga Rangkasbitung. Harga beras saat ini cenderung masih mahal, sehingga mengurangi daya beli konsumen. 

"Kalau biasanya saya beli beras 10 kilogram untuk stok makan sepekan, kini dikurangi menjadi 5 kilogram karena keuangan tidak mencukupi," ucapnya.***

Editor: Rifki Suharyadi

Tags

Terkini

Terpopuler