Penerima Bantuan Beras di Kabupaten Serang Bertambah

31 Januari 2024, 09:16 WIB
Ketua DKPP Kabupaten Serang Suhardjo. Ia menjelaskan terkait kenaikan harga beras di Kabupaten Serang, Selasa 30 Januari 2023. /Dok. Kabar Banten


KABAR BANTEN - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPP Kabupaten Serang menyebutkan pemerintah kembali menyalurkan bantuan beras untuk masyarakat.

Pembagian beras untuk masyarakat dilakukan sejak Selasa 30 Januari 2024 kepada 85.434 keluarga penerima manfaat atau KPM di Kabupaten Serang.

Bantuan tersebut diberikan pemerintah sebagai upaya untuk meringankan beban masyarakat lantaran harga beras yang melambung tinggi.

Baca Juga: Merangkak Naik, Harga Beras di Pasar Induk Rau Kota Serang Tembus Rp15.500 Per Kg

Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, alasan harga beras melambung tinggi karena saat ini belum masuk musim panen.

Namun apabila sudah masuk masa panen harga beras diyakini akan turun kembali.

"Karena belum panen kan ini musim tanam, baru tanam ada sebagian yang sudah panen itu yang Gernas yang 16 ribu hektare di Tunjung Teja, Mancak dan Cikedung awal Februari panen, lainnya mulai tanam," ujarnya kepada Kabar Banten, Selasa 30 Januari 2024.

Oleh karena itu untuk mengurangi beban harga beras yang naik, mulai Selasa 30 Januari hingga pekan depan dilakukan pendistribusian bantuan pangan dari cadangan pangan pemerintah Kabupaten Serang.

"Kita dapat alokasi 85.435 KPM dengan total beras 854.340 ton dari Bapanas," ucapnya.

Ia mengatakan, beras tersebut diambil dari Bulog dengan pendistribusiannya dari PT Yasa pengganti PT Pos.

Selasa ini mulai didistribusikan di lima kecamatan yakni di Anyer, Waringinkurung, Ciruas, Bandung dan Binuang.

Baca Juga: KPU Provinsi Banten Mulai Bahas Tahapan Pilgub Banten 2024

"Per KPM 10 kilogram, data diambil dari kemiskinan ekstrim 85.434 penerima," ucapnya.

Menurut dia data penerima beras ada penambahan dari tahun sebelumnya yang hanya 85.123 KPM.

Hal itu terjadi karena angka kemiskinan ekstrim di Kabupaten Serang naik.

"Ada penambahan kalau kemarin data dari Kemensos data tentang PKH, kalau ini kemiskinan ekstrim di data kembali," katanya.

Bantuan diberikan untuk waktu enam bulan, namun untun Januari diberikan saat ini.

Sedangkan untuk Februari akan dibagikan setelah pemilu.

"Ini perhatian pemerintah agar harga beras tidak melonjak, sekarang kan karena belum panen harga melonjak sampai di pasaran Rp16 ribu yang premium, kalau yang beras Bulog HET masih Rp 9.900 per kilogram eceran," ucapnya.

Menurut dia apabila panen bagus maka harga beras akan turun.

Namun dengan harga tinggi menguntungkan petani, sebab mencatat sejarah harga gabah kering mencapai Rp7.700 per kilogram.

"Itu luar biasa manfaat buat petani, tapi banyak penggilingan padi tidak dapat beras. Potensi panen di awal Februari 16 ribu hektare tapi lainnya di luar program Padarincang, Pabuaran bisa panen lumayan," katanya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler