RSDP Serang Terima 2 Pasien Penyelenggara Pemilu Sakit, Direktur: Satu Meninggal Satu Sedang Hamil

21 Februari 2024, 11:30 WIB
RSDP Serang yang telah menerima dua penyelenggara pemilu sakit. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Rumah Sakit Drajat Prawiranegara atau RSDP menerima dua pasien petugas TPS yang dirawat akibat kelelahan.

Dari dua orang tersebut, satu telah meninggal dunia dibawah 12 jam setelah dirawat di RSDP.

Direktur RSDP drg Agus Sukmayadi mengatakan, pasien dari TPS sudah ada dua yang masuk ke RSDP.

Baca Juga: KPU Berikan Santunan kepada Linmas TPS Pemilu 2024 di Ciruas Kabupaten Serang yang Meninggal Dunia

Dari dua orang tersebut satu orang meninggal dunia pada Kamis 14 Februari 2024.

Sementara satu orang lagi seorang perempuan dan sedang hamil.

Pasien perempuan tersebut masuk pada Ahad 18 Februari 2024.

"Kemarin masuknya," ujarnya kepada Kabar Banten, Senin 19 Februari 2024.

Agus mengatakan, dugaannya kedua pasien tersebut mengalami kelelahan saat bertugas.

Sementara untuk yang meninggal dunia diakibatkan serangan jantung dan meninggal di RS dibawah 12 jam setelah dikirim.

Untuk pasien yang sedang hamil sampai saat ini masih dalam perawatan, dan kondisinya semakin membaik.

Selain kelelahan tak ada dugaan penyakit lain.

"Masih dirawat, besok pulang setelah diperiksa dokter," ucapnya.

Baca Juga: PPK Rawan Diintimidasi untuk Mengubah Perolehan Suara Peserta Pemilu 2024

Agus memastikan biaya untuk pasien dari TPS semua dijamin oleh Jamkesda Kabupaten Serang.

Sehingga semuanya bebas dari biaya perawatan.

Sementara kata dia untuk pasien gangguan jiwa akibat hasil pemilu alias caleg atau pun tim sukses yang stress sampai saat ini belum ada yang masuk RSDP.

"Caleg belum ada," ucapnya.

Pihaknya mengaku sudah menyiapkan ruangan rawat inap untuk merawat apabila ada caleg atau tim sukses yang terkena gangguan jiwa.

"Karena belum ada ruangan khusus kejiwaan (jadi disiapkan ruangan biasa), tapi dilihat dulu kalau diperlukan akan disiapkan secara khusus," tuturnya.

Ruangan rawat inap untuk pasien gangguan jiwa disiapkan dengan kapasitas 20 tempat tidur.

Sedangkan untuk tenaga medis semua yang ada di RSDP ikut terlibat tidak ada yang khusus.

"Tapi untuk IGD kita ada dua dokter spesialis emergency kalau kedokteran jiwa ada dua, dan dua psikologis klinis, kita siap menerima (pasien gangguan jiwa akibat pemilu)," katanya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler