Soal Pilkada, Relasi dan Latar Belakang Bisnis Disebut Jadi Faktor Penentu

19 Maret 2024, 14:00 WIB
Pengamat sekaligus pendiri EDS Banten Yhannu Setyawan menyampaikan pandangannya mengenai Pilkada di Banten, dan Kota Serang. /Dok Pribadi/

KABAR BANTEN - Faksionalisasi politik, relasi genetik, hingga latar belakang bisnis dinilai menjadi faktor utama dalam penentuan bakal calon kepada daerah (Cakada) dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Bukan hanya sebatas perolehan suara baik pada pemilihan legislatif (Pileg) maupun suara partai politik dalam penentuannya.

Pendiri Pusat Studi Pemilu dan Demokrasi Banten (Election and Democracy Studies-EDS) Yhannu Setyawan mengatakan, untuk maju menjadi calon baik Gubernur, maupun Wali Kota, dan Bupati memerlukan faksionalisasi politik dengan rentang waktu yang signifikan.

Baca Juga: Pilkada Kota Serang 2024, Pengamat Politik: Caleg Gagal Diprediksi Maju

"Relasi faksionalnya lebih banyak distimulasi oleh relasi genetik dan background bisnis, ketimbang eksistensi perannya di partai politik," katanya, Senin 18 Maret 2024.

Berdasarkan analisa dan hasil pengamatan Election and Democracy Studies (EDS) terkait pemetaan kandidat potensial yang akan berkompetisi dalam Pilkada berbeda dengan pemilihan presdisen (Pilpres).

Khususnya untuk Pilkada di wilayah Provinsi Banten, termasuk Kota Serang yang saat ini mulai muncul beberapa kandidat yang bakal maju.

"Dalam pilkada, khususnya di Banten, polarisasi politik baik pada level partai politik maupun grouping tokoh politiknya, tidak bisa sebatas diukur dari latar belakang besaran perolehan suara partai politiknya," ujarnya.

Para elit partai juga perlu mencermati beberapa hal sebelum menentukan bakal calon yang akan diusung. Bukan hanya sekedar memenangkan pemilihan umum (Pemilu) dengan perolehan suara terbanyak, atau tertinggi.

"Tetapi perlu juga mencermati dinamika faksionalisasi politik yang sudah terjalin secara ajeg dalam rentang waktu yang cukup signifikan," tuturnya.

Dia juga menanggapi terkait banyaknya spanduk atau baligho yang bermunculan baik dari partai politik maupun independen yang memunculkan para bakal calon kepala daerah.

"Pertanyaan sederhananya, siapa yang mengedarkan ? Mungkin, bisa saja itu spanduk salam perkenalan untuk calon kepala daerah yang sebenarnya," ucapnya.

Baca Juga: Soal Pilkada Kota Serang, PKS Kota Serang Mulai Jalin Komunikasi dengan Sejumlah Partai

Menurut dia, seorang politikus yang benar-benar paham dan mengerti tentang politik akan bekerja secara politik, bukan dengan metode promosi seperti yang ramai saat ini.

Meskipun, tidak menutup kemungkinan mereka akan benar-benar maju mencalonkan diri sebagai kepala daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota.

"Politisi itu bekerja secara politik, tentu beda sama yang kerja dengan metode branding dan framing. Tapi memang ada yang memang serius maju, dan ada juga yang masih pakai kata depan 'seandainya," ujarnya.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler