KABAR BANTEN - Anggota DPRD Kabupaten Serang, Sanggiti meninggal dunia, Jumat 22 Maret 2024.
Sanggiti, anggota DPRD Kabupaten Serang meninggal dunia saat hendak melakukan kunjungan kerja atau kunker di Purwakarta.
Diduga Sanggiti yang baru sekitar tiga bulan dilantik jadi anggota DPRD Kabupaten Serang melalui jalur PAW tersebut meninggal akibat komplikasi.
Anggota DPRD Kabupaten Serang dari Partai Gerindra M Novi mengatakan, perjalanan kunker berangkat sekitar pukul 20.00 WIB bersama Sanggiti, Yayat Supriatna dan Roni Johan. Terus keluar dari tol Sadang Purwakarta, tiba tiba Sanggiti minta makan.
"Tumben tumbenan minta makan pecel lele, lapar katanya," ujarnya kepada Kabar Banten.
Kemudian mereka pun makan, setelah itu langsung bergegas ke hotel untuk menginap. Di hotel, Sanggiti tidur dengan rekan dewan lainnya Yayat Supriatna, sementara dirinya dengan Roni Johan.
"Sebelahan kamarnya. Sebelum tidur sempat ngobrol di depan, makan duku segala macam sekitar setengah jam, karena sudah jam 12.00 malam, akhirnya masuk kamar," ucapnya.
Setelah itu masuk waktu sahur, dibangunkan oleh petugas hotel yang mengantar makanan. Sanggiti sempat sahur sekitar pukul 03.30 WIB.
Bahkan Sanggiti sempat keluar kamar untuk merokok di depan kamarnya. Kemudian tidak lama masuk lagi ke kamar untuk tidur lagi.
"Terus pak Yayat solat subuh jam 5 dan bangunin pak Sanggiti untuk solat subuh, katanya iya duluan aja," ucapnya.
Sanggiti kemudian baru bangun untuk solat subuh sekitar pukul 05.30 WIB karena kesiangan entah capek perjalanan atau karena ada penyakit yang dirasakan.
"Gak bilang ada keluhan sakit apa dia sempat minum obat habis sahur, pas jam setengah enam iya solat subuh, dia setelah itu tidur lagi," katanya.
Baca Juga: Innalillahi.. Anggota DPRD Kabupaten Serang Sanggiti Meninggal Dunia Saat Kunker
Kemudian sekitar pukul 08.45 menit Sanggiti dibangunkan oleh Yayat Supriatna karena sudah akan berangkat kunker. Namun Sanggiti tidak nyaut.
Yayat mengira Sanggiti tidur pulas, ia pun kemudian pergi ke kamar mandi lagi. Setelah mandi Sanggiti dibangunkan lagi namun tetap tidak ada respon.
"Terus dipegang kakinya sudah dingin tapi ini masih anget lehernya. Kita panggil ambulans bawa ke IGD dipastikan ternyata di IGD (Sanggiti) kemungkinan meninggal jam 6 setelah solat subuh," ucapnya.
Jika dilihat dari obat yang dibawa, Sanggiti kemungkinan sakit gula darah, darah tinggi, jantung dan pernah struk.
"Kemungkinan (meninggal) di hotel, ini mau di sholatin," ujarnya.
Novi mengaku terkejut dengan kematian rekannya tersebut. Sebab selama ini Sanggiti tidak pernah mengeluh sakit.
"Gak pernah mengeluh, sehat aja kemarin juga rapat makanya kaget. Kunker belum (jadi dibatalkan)," ucapnya.***