MTS Al Khairiyah Pertanyakan Pemasangan Wifi untuk Belajar Daring

29 Oktober 2020, 21:56 WIB
Wifi ilustrasi /

KABAR BANTEN - Kepala Sekolah MTS Al Khairiyah Ayatullah mempertanyakan pemasangan wifi untuk belajar daring. Karena sampai saat ini belum ada pemasangan.

“Berdasarkan data pemasangan Wifi Gratis yang dibiayai oleh Pemkot Cilegon yang kami terima dari Telkom, tertulis titik pemasangan Kelurahan Pabean untuk MTS Al Khairiyah. Tetapi sampai hari ini, wifi tersebut belum juga dipasang,” ujar Ayatullah, Kamis, 29 Oktober 2020.

Dia mengatakan, atas kejadian tersebut, pihaknya melakukan konfirmasi ke Kelurahan. Berdasarkan penjelasan dari Lurah setempat, titik pemasangan dipindahkan ke rumah warga dengan alasan pemasangan di madrasah tidak diperbolehkan oleh pihak Inspektorat.

Ayatullah mengaku pihaknya meminta agar berita acara perpindahan titik tersebut dibuat, mengingat hal itu menjadi rawan.

“Kami meminta agar Kelurahan membuat berita acara, karena perubahan tersebut tidak melakukan konfirmasi kepada madrasah. Kami khawatir pencatutan nama lembaga kami ini berdampak pada tagihan Indihome kedepan jika program ini sudah tidak biayai lagi oleh pemerintah. Karena pada awal tercantum nama kami,” ujarnya.

Baca Juga : Generasi Muda Harus Kreatif dan Adaptif

Ayatullah berharap, pihak Kelurahan Pabean agar profesional dalam merencanakan program pembangunan dengan melakukan musyawarah atau sosialisasi kepada warga masyarakat, supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

“Artinya program perencanaan ini kurang matang. Kenapa demikian, jelas sekali, ketika kami membutuhkan wifi untuk belajar daring, malah dialihkan. Sehingga kami juga bertanya-tanya dan alasannya tidak masuk akal,” tuturnya.

Terpisah, Lurah Pabean Burhanudin membenarkan adanya pergantian titik lokasi pemasangan wifi tersebut. Ia mengaku, setelah dilakukan monitoring oleh pihak inspektorat, bahwa pemasangan di sekolah tersebut kurang tepat sasaran. Karena sekolah sudah ada bantuan dari pihak Dinas Pendidikan.

“Iya memang benar dipindah ke pelaku UMKM, alasannya adalah setelah ada monitoring dari pihak Inspektorat, maka untuk sekolah ada pada program dindik. Dan untuk Kelurahan itu adalah program UMKM. Apalagi sekolah tersebut jaraknya jaraknya memang jauh,” ucapnya.

Untuk titik-titik pemasangan yang sudah ditentukan oleh Telkom, ada untuk pelaku UMKM dan juga sekolah. Apabila dikemudian hari, ternyata memang tidak bisa dijangkau, akan dipasang kabel yang cukup panjang untuk bisa tersebar wifi tersebut supaya dapat dinikmati oleh masyarakat.

“Nanti bisa menggunakan kabel kalau jaraknya jauh dan tidak mengurangi kapasitas bandwith. Kami juga sudah menjelaskan kepada masyarakat dan mereka memahami,” ungkapnya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler