Gubernur Banten: Belajar Tatap Muka Bisa Ditunda, Ini Alasannya

- 10 Desember 2020, 20:24 WIB
Gubernur Banten Wahidin Halim
Gubernur Banten Wahidin Halim /Kabar Banten

“Kita akan pertimbangkan kembali, akan kita tinjau, kita enggak mau mencelakakan anak-anak kita, jangan sampai menimbulkan resiko bagi anak anak kita. Bagi mereka seneng, anak-anak tatap muka. Tapi kita sebagai pengambil kebijakan berbagai mempertimbangkan aspek,” ucapnya.

Baca Juga : Komite III DPD RI Pantau Kesiapan Pelaksanaan Belajar Tatap Muka di Daerah

Saat ini kasus Covid-19 di Banten terus meningkat. Fasilitas kamar perawatan pasien Covid-19 di RSUD Banten sudah terisi kurang lebih mencapai 90 persen.  

“Kita lagi bahas bareng apakah kita perlu penambahan kamar-kamar,  ini akan segera kita rapatkan kembali. Tapi sekarang masih tertangani, masih tertampung,” ucapnya.

Terkait vaksin Covid-19, ia mengatakan, jatah untuk Banten belum diterima. Karena vaksin itu juga baru tiba di Indonesia beberapa waktu lalu. Vaksin masih berada di Bio Farma. “Vaksinasi belum turun,” katanya.

Dari target awal Banten mendapatkan kuota sasaran sebanyak 8 juta, jumlah yang tersedia saat ini baru mencapai 4 juta.

“Sekarang yang tersedia 4 koma sekian juta, kuotanya dari  nasional. Kita empat juta, baru,” ucapnya.

Baca Juga : Diwacanakan Digelar Januari 2021, Dindikbud Banten Rancang Skema Belajar Tatap Muka di Sekolah

Pihaknya belum menentukan jumlah kuota sasaran vaksinasi masing-masing kabupaten/kota. Pihaknya akan membagi kuota beradasarkan proforsionalitas.

“Kita lihat proposalnya. Kalau 4 juta daerah mana yang diprioritaskan. Saya belum tahu percis karena (vaksin) baru datang (di Indonesia),” ucapnya.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah