Network
KABAR BANTEN - Sektor pertanian mulai dilirik kaum milenial di Banten. Hal itu ditunjukan dengan pertumbuhan kelembagaan yang diisi anak-anak muda, mulai dari perkumpulan petani hingga perhimpunan peternak yang diisi kaum muda atau milenial.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten atau Kadistan Banten, Agus M Tauchid mengatakan, milenial sudah banyak yang terjun dan melirik sektor pertanian dan peternakan. Mulai dari pekumpulan peternak domba kambing, perkumpulan petani gula aren, hingga perhimpunan petani mandiri seperti ayam kube dan lain sebagainya, didominasi anak-anak muda.
“Ini anak-anak muda yang mengisi. Situasi hari ini, instan terkadang dibutuhkan. Jadi, mereka kelola pertanian dan peternakan, ada pendapatan harian, mingguan, bulanan hingga musiman atau per tahun,” kata Agus M Tauchid, dalam "Obrolan Mang Fajar" yang ditayangkan langsung di Instagram Kabar Banten, Selasa 5 Januari 2021.
Baca Juga : Lolos dari Ancaman La Nina, Produksi Padi di Banten Surplus
Agus mengatakan, sektor pertanian di Banten sangat menjanjikan. Hal itu dibuktikan dengan produksi padi di Banten tahun 2020, masuk 10 besar nasional.
Berdasarkan data ststistik pertanian, produksi padi Provinsi Banten 2020 mencapai 2.148.874 juta ton gabah kering giling (GKG), atau meningkat sebesar 4.571.000 ton dibandingkan dengan produksi tahun 2019 yang sebesar 2.144.303.000 juta ton.
Provinsi Banten berada di bawah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Lampung. “Banten masih tinggi dari NTB, Kalimantan,” kata Agus M Tauchid.
Ketika ditanya apakah sektor pertanian masih menjanjikan, Agus M Tauchid mengatakan bahwa Banten sebagai salah satu wilayah produksi pangan nasional. Dia berharap, sektor pertanian Provinsi Banten mampu berkontribusi terhadap proses ketahanan pangan di tingkat nasional atau pun wilayah Banten.
Baca Juga : Tingkatkan Produktivitas dan Ketahanan Pangan, 'Better Life Farming' Jangkau Petani Milenial
