Network
KABAR BANTEN – Kabupaten Pandeglang yang berada di bagian Selatan Banten, termasuk daerah rawan gempabumi dan tsunami karena dilalui lempeng aktif. Peristiwa tsunami Selat Sunda yang di antaranya melanda beberapa wilayah Pandeglang, menjadi evaluasi Pemkab Pandeglang untuk mengantisipasi bencana tersebut.
Salah satunya dengan menanam penangkal alami bernama bibit pohon Butun, untuk memperkuat barrier atau pembatas alami di pesisir pantai Tanjung Lesung. Upaya itu telah dilakukan Pemkab Pandeglang bersama BNPB di akhir tahun 2020.
Dengan adanya pohon pesisir pantai sebagai benteng alami, maka hal itu diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya kerusakan maupun meminimalisir adanya korban jiwa apabila terjadi peristiwa tsunami.
Baca Juga: Kunjungi Baduy, Kapolda Banten Irjen Rudy Terima Golok Surangkal dari Jaro Saija
Hadir dalam penanaman tersebut, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan, Bupati Pandeglang Irna Narulita, Direktur Mitigasi Bencana BNPB Johny Sumbung, Danlanal Banten, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten.
Baca Juga: Majene Masih Rawan Gempa Susulan, Pasukan TNI Zonyipur Turun Buka Akses Jalur Darat Mamuju
Selain itu, hadir pula Kalaksa BPBD Pandeglang, Dandim Pandeglang, Camat Panimbang, Danramil Panimbang, Kepala Desa Tanjung Jaya beserta perwakilan dari unsur relawan dan komunitas
Baca Juga: 3 Jenderal Alumni Banten Bertemu, Listyo Sowan Minta Doa Restu, Ini Pesan Timur dan Badrodin Haiti
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, kegiatan penanaman tersebut tak lepas dari apa yang menjadi arahan dari Kepala BNPB Doni Monardo. Irna selalu mengingat pesan Doni Monardo unutk menjaga alam, sebagai bentuk simbiosis mutualisme antara alam dengan manusia.
