BMKG Rilis Prediksi Cuaca Ekstrem, Kabupaten Lebak Siaga Bencana

- 22 Januari 2021, 20:09 WIB
Kapolres Lebak, AKBP Ade Mulyana didampingi Plt Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama, mengecek kesiapan personel dan peralatan kesiapsiagaan tanggap bencana di Halaman Mapolres Lebak, Jumat, 22 Januari 2021.
Kapolres Lebak, AKBP Ade Mulyana didampingi Plt Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama, mengecek kesiapan personel dan peralatan kesiapsiagaan tanggap bencana di Halaman Mapolres Lebak, Jumat, 22 Januari 2021. /Purnama/Kabar Banten

KABAR BANTEN - Tim Gabungan Kebencanaan Kabupaten Lebak mulai mewaspadai ancaman dan antisipasi bencana di Kabupaten Lebak. Hal itu setelah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis prediksi cuaca ekstrem pada Januari-Februari 2021.

Prediksi cuaca ekstrem yang dirilis BMKG tersebut menjadi tolok ukur antisipasi bencana yang dipetakan Tim gabungan kebencanaan dari Polres Lebak, Kodim 0603 Lebak, Satpol PP, Damkar Lebak, Dishub Lebak, Tagana, PMI dan BPBD Kabupaten Lebak.

Selain itu, Tim juga langsung menggelar apel kesiapsiagaan tanggap bencana tahun 2021 di Mapolres Lebak.

"Prediksi BMKG merupakan peringatan dini yang harus diwaspadai secara, karena Kabupaten Lebak masuk wilayah rawan bencana banjir, longsor, dan banjir bandang," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, usai mengikuti apel gelar pasukan kesiapsiagaan tanggap bencana dan kegiatan simulasi bencana longsor, Jumat 22 Januari 2021.‎

Baca Juga : Update Covid-19 Kabupaten Lebak: OTG Virus Corona Meningkat, Protokol Kesehatan Diperketat

Menurut Febby, BPBD Kabupaten Lebak telah memetakan, sebanyak 16 kecamatan rawan banjir dan 14 kecamatan rawan bencana longsor. Ke-14 kecamatan yang rawan longsor meliputi Kecamatan Banjarsari, Muncang. Leuwidamar, Bayah, Cipanas, Gunungkencana, Lebakgedong, Cimarga, Sobang, Cibeber, Cilograng, Panggarangan, Cihara, dan ‎Cigemblong.

"Hasil pemetaan ini menjadi atensi kita untuk bersiap siaga menghadapi cuaca ekstrem di puncak musim hujan yang cenderung meningkat. Yang diprediksi oleh BMKG akan terjadi di akhir Januari hingga awal Februari, mendatang," ujarnya.‎

Berdasarkan informasi BMKG cuaca ekstrem akan terjadi di wilayah Banten umumnya dan Kabupaten Lebak khususnya. Oleh karena itu, sebagai upaya mengurangi risiko kebencanan dilaksanakan Apel gelar pasukan kesiapsiagaan tanggap bencana.

"Apel ini untuk melihat sejauh mana kesiapan peralatan, personil dalam menghadapi bencana. Dari unsur TNI, Polri, Tagana, PMI, BPBD, Dinas Perhubungan dan juga Satpol PP Lebak," katanya.

Baca Juga : Di Kabupaten Lebak, Pemohon Kartu Pencari Kerja Didominasi Milenial

Febby meminta kepada masyarakat tinggal di daerah longsor agar meningkatkan kewaspadaan ketika terjadi cuaca ekstrem. Terutama daerah yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

"Jika terjadi intesitas hujan tinggi yang terus-menerus maka sebaiknya warga mengungsi ke tempat lebih aman. Dan dalam menghadapi bencana perlu dilakukan latihan penanggulangan bencana secara berkala dan teratur, apalagi jika terjadi bencana alam pada masa pandemi ini, tentu akan semakin memberatkan masyarakat," katanya. ‎

Sementara itu, Kapolres Lebak, AKBP Ade Mulyana mengatakan, Kabupaten Lebak merupakan salah satu daerah rawan bencana, dari 28 kecamatan yg ada di Kabupaten Lebak 22 kecamatan diantaranya Rawan bencana, baik itu bencana banjir dan longsor.

"Ketika melakukan penanganan di saat bencana, penempatan tenda-tenda pengungsian harus strategis untuk dapat di jangkau oleh mobilisasi logistik. Segera berkomunikasi dengan SAR, juga disiapkan anggota disaat hari libur," ucapnya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x