Blusukan Wali Kota Cilegon Terpilih, Helldy: Banyak Difabel, Lurah Harusnya Tahu

- 18 Februari 2021, 10:23 WIB
Helldy saat blusukan ke kediaman Ning Dartika (20), warga Deringo Lando, Kelurahan Deringo, Kecamatan Citangkil, Rabu 17 Februari 2021.
Helldy saat blusukan ke kediaman Ning Dartika (20), warga Deringo Lando, Kelurahan Deringo, Kecamatan Citangkil, Rabu 17 Februari 2021. /Sigit Angki Nugraha/

KABAR BANTEN - Wali Kota Cilegon Terpilih Helldy Agustian blusukan ke Kecamatan Ciwandan dan Citangkil, Kota Cilegon, Rabu 17 Februari 2021.

Ini bukan blusukan pertama dirinya, Helldy telah blusukan untuk melihat potret kemiskinan di Kota Cilegon sejak Januari lalu.

Pantauan Kabar Banten, Helldy bertolak dari Cibeber menuju Lingkungan Penyurungan, Kelurahan Randakari, Kecamatan Ciwandan. Di sana Helldy menemui Ahmad Fajri (15), seorang anak penyandang disabilitas yang hidup dibawah garis kemiskinan.

Baca Juga: Alasan Kemendagri Undur Pelantikan Helldy-Sanuji, Terungkap Karena Hal Ini

Jubaedah (45), ibu kandung Fajri, mengatakan jika anaknya mengalami kelainan pertumbuhan pada kaki sejak lahir. Ibu yang berprofesi sebagai tukang pijat ini mengatakan jika kondisi anaknya membuat pihak keluarga bersedih.

"Anak saya begini sejak lahir. Ia hanya mampu sekolah hingga SD. Saat sekolah, saya menggendong Fajri setiap masuk dan pulang sekolah. Sebab anak saya tidak bisa berjalan," katanya.

Mendapat kunjungan dari Helldy, Jubaedah merasa terkejut. Ia pun terharu lantaran Helldy datang bukan dengan tangan hampa. "Anak saya dapat kursi roda dari Pak Helldy, syukur Alhamdulillah," tuturnya.

Baca Juga: Tinjau Lokasi Banjir Kota Serang, Ini Sederet Penyebabnya, Wali Kota: Banyak yang Buang Sampah Sembarangan!

Usai menengok Fajri, Helldy langsung bergegas menuju rumah kediaman Ning Dartika (20), warga Deringo Lando, Kelurahan Deringo, Kecamatan Citangkil. Sama halnya dengan Fajri, Ning pun penyandang disabilitas yang hidup dalam keluarga dibawah garis kemiskinan.

"Anak saya kena penyakit syaraf, waktu kecil sering panas tinggi hingga step. Menjelang dewasa jadinya begini, tidak bisa berjalan," ucap Masdiah (58), ibu kandung Ning.
Senasib dengan keluarga Fajri, keluarga Ning pun mengaku minim mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Halaman:

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x